Nomor: 22/PR-ITDC/VII/2019
JAKARTA, 16 JULI 2019 – Pada hari Senin (15/7/2019), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok – NTB, telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman/MOU bersama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)/ASDP untuk Kerjasama Pemanfaatan dan Pengembangan Lahan di Bakauheni, Lampung seluas kurang lebih 69 (enam puluh sembilan) hektar di area milik ASDP. Penandatanganan MOU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi, disaksikan jajaran direksi dan manajemen ITDC dan ASDP.
Kerjasama ini merupakan wujud upaya ITDC untuk mencapai visi menjadi Perusahaan Pengembang Destinasi Pariwisata Kelas Dunia, salah satunya dengan mengembangkan lini bisnis Destination Management Organization (DMO). Lini bisnis DMO ini bertujuan mengembangkan pariwisata nasional dan mendukung strategi Pemerintah menjadikan pariwisata sebagai sumber utama devisa negara.
Dalam kerjasama pengembangan destinasi pariwisata terpadu ini, ITDC antara lain akan menyusun masterplan, membuat bussiness model, merencanakan pendanaan pembangunan infrastruktur dasar, mencari investor dan mengoperasikan destinasi pariwisata terpadu yang akan dibangun tersebut.
“Kerjasama ini merupakan salah satu milestone bagi ITDC. Melalui kerjasama pariwisata pertama antara ITDC dengan ASDP ini, kedua BUMN akan bersinergi mengembangkan kawasan pariwisata terpadu berkelas internasional seluas 69 Ha di area Pelabuhan Ferry Bakauheni, Lampung yang dikelola PT ASDP, guna memberikan nilai tambah Pelabuhan Bakauheni, sekaligus mendukung program pemerintah meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara melalui pengembangan destinasi wisata baru di Indonesia,” ujar Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer
Pengalaman ITDC yang sukses mengembangkan The Nusa Dua dan The Mandalika akan dimanfaatkan untuk mengembangkan destinasi pariwisata baru yang akan menggunakan brand The Bakauheni di kawasan Bakauheni, Lampung ini. Kawasan pariwisata terpadu The Bakauheni akan mengintegrasikan pelabuhan penyeberangan dengan destinasi pariwisata sehingga para wisatawan maupun pengguna layanan jasa penyeberangan kapal Pelabuhan Bakauheni dapat merasakan pengalaman berwisata yang
berbeda. Rencana pengembangan kawasan pariwisata ini selanjutnya akan semakin melengkapi pengembangan Pelabuhan Bakauheni yang telah dilakukan oleh ASDP.
"Rencana pengembangan destinasi wisata The Bakauheni ini sudah lama kami bicarakan dengan pihak ASDP. Dan Alhamdulillah, akhirnya kerjasama ini dapat terwujud. Dengan pengalaman kami mengelola The Nusa Dua dan The Mandalika, kami optimistis dapat membantu ASDP untuk menyusun pengembangan destinasi wisata yang mampu mengintegrasikan pelabuhan penyeberangan dengan atraksi wisata," terang Abdulbar.
Pengembangan destinasi pariwisata The Bakauheni cukup potensial mengingat dukungan infrastruktur dan interkoneksi transportasi yang ada di kawasan tersebut. Hadirnya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah beroperasi akan mampu mendorong peningkatan mobilitas penumpang dari arus penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni yang merupakan salah satu gerbang utama Pulau Sumatera. Kehadiran The Bakauheni nantinya akan melengkapi fasilitas yang ada di Pelabuhan Bakauheni. Seperti diketahui, saat ini ASDP telah membangun terminal eksekutif berkonsep modern yang berada di Merak-Bakauheni. Di dalam terminal ini akan menghadirkan layanan hotel, restoran, retail, perkantoran, dan area komersial dengan desain interior yang megah.
“Potensi pariwisata di kawasan Bakauheni sangat besar karena didukung faktor konektivitas, logistik serta lokasi yang strategis. Kami optimistis kawasan pariwisata The Bakauheni yang akan kami kembangkan bersama ASDP akan mampu membantu pemerintah mewujudkan pengembangan pariwisata sebagai salah satu lokomotif perekonomian Indonesia,” tutup Abdulbar.