Pelatihan budidaya jamur tiram dan olahan untuk masyarakat desa penyangga KEK Mandalika dilaksanakan pada hari Rabu-Jumat tanggal 11 -13 Januari 2020 di Kantor ITDC Mandalika. Total peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah sekitar 48 orang pria dan wanita baik kalangan pemuda maupun orang tua dari 6 desa penyangga KEK Mandalika. Tutor untuk pelatihan tata rias ini adalah pengusaha UKM yang ada di Batu Layar, Lombok Barat yaitu Bapak Adi dan Ibu Ana pemilik UKM Difiya Jamur.
Rangkaian pelatihan budidaya jamur tiram dan olahan ini dimulai dengan materi teori pengenalan jamur dan jenisnya serta cara budidaya yang baik dan benar, pemeliharaan dan cara panen jamur, serta materi mengenai cara pengolahan dan pemasaran hasil olahan jamur. Setelah seluruh teori mengenai budidaya jamur diberikan, barulah para peserta dibagi kelompok per desa dan diminta untuk memulai praktek untuk pembuatan baglog bibit jamur yang akan digunakan untuk budidaya jamur tiram. Setiap desa membuat sekitar 100 baglog bibit jamur untuk dirawat dan harapannya hasil panen dari jamur tiram tersebut dapat menjadi tambahan sumber penghasilan masyarakat di masing-masing-masing desa penyangga.
Para peserta pelatihan juga diajarkan mengenai cara mengolah jamur tiram menjadi beberapa masakan olahan jamur seperti sate jamur, sambal jamur dan jamur tiram krispi. Hal ini nantinya diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi usaha budidaya jamur yang dijalankan oleh masing-masing desa nantinya. Para peserta juga diajarkan simulasi pasar dalam memasarkan produk jamur tiram olahannya dengan berjualan di sekitar wilayah KEK Mandalika.
Pasca pelatihan para peserta juga mendapatkan pendampingan hingga lebih dari 1 bulan dari para tutor untuk mengetahui perkembangan bibit-bibit jamur yang sudah dibuat dan disusun di masing-masing desa. Usai pendampingan paling tidak masing-masing desa sudah bisa panen hasil jamur tiram. Setelah rangkaian kegiatan selesai, saat ini para peserta pelatihan budidaya jamur tiram dari beberapa desa sudah sering menerima permintaan untuk suplai jamur tiram dari restoran-restoran maupun hotel yang ada di desa penyangga KEK Mandalika. Para peserta bahkan sempat mengajarkan warga lain yang tidak mengikuti pelatihan di masing-masing desa peserta. Hal inilah yang menjadi harapan ITDC kepada para peserta yaitu agar dapat meningkatkan pendapatan pasca pelatihan dilaksanakan dan dapat menyebarkan ilmu yang didapat kepada warga sekitar. Inilah yang bisa menjadi pemicu peningkatan taraf kehidupan masyarakat di desa penyangga KEK Mandalika. (pkbl/ sagung)