Nomor : 08/PR-ITDC/III/2019
The Mandalika, 1 Maret 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata the Mandalika, mengajak masyarakat untuk mengelola sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat dalam kehidupan serhari-hari. Untuk itu, melalui Program Bina Lingkungan, ITDC mengadakan Program Pelatihan, Pembinaan, dan Pendampingan mengenai Bank Sampah serta cara pengelolaan sampah di kawasan the Mandalika, bagi pedagang dan warga yang berada di Pantai Tanjung Aan the Mandalika, Lombok NTB. Program yang diselenggarakan bekerja sama dengan Bank Sampah NTB Mandiri ini, berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 27 Februari – 1 Maret 2019, bertempat di kantor ITDC Mandalika.
Dalam pelatihan ini peserta diajar mengenai mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik, pemanfaatan sampah organik menjadi kompos, pemanfaatan sampah anorganik menjadi barang kerajinan pembentukan Bank Sampah, praktik pembuatan kompos dengan metode Takakura dan penggunaan tabung komposter, serta manfaat pembentukan Bank Sampah.
Pelatihan diikuti oleh 25 orang yang merupakan warga Tanjung Aan dan sekitarnya hingga Dusun Gerupuk, terdiri dari berbagai unsur seperti Kepala Dusun, Pedagang, Pemuda, dan Ibu Rumah Tangga. Disamping mengikuti pelatihan, masyarakat akan didampingi selama 14 hari oleh tim Bank Sampah NTB dan ITDC untuk mencapai tujuan akhir yakni terbentuknya Bank Sampah untuk warga di Tanjung Aan hingga Dusun Gerupuk yang nantinya akan dikelola oleh masyarakat itu sendiri.
Direktur Keuangan dan Strategi Korporat ITDC, Nusantara Suyono mengatakan, “Program pelatihan dan pembentukan Bank Sampah berbasis masyarakat ini merupakan salah satu upaya kami dalam mengubah paradigma masyarakat di sekitar kawasan the Mandalika, khususnya di kawasan Tanjung Aan, mengenai sampah. Kami berharap masyarakat dapat melihat sampah sebagai barang yang memiliki nilai untuk bisa dimanfaatkan kembali, sehingga mereka terdorong untuk mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomis yang memiliki potensi untuk memberikan penghasilan tambahan. Disamping itu, dengan mengikuti kegiatan ini, masyarakat dapat memberikan kontribusinya dalam mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)” jelas Nusantara.
Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi sorotan di Indonesia. Suatu riset mengenai Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan bahwa sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola, 7 persen sampah didaur ulang, dan 69 persen berakhir di TPA (sumber: CNN Indonesia). Persoalan sampah selalu dipandang sebagai isu yang terus berkembang tidak terkecuali di suatu kawasan destinasi wisata, salah satunya Pantai Tanjung Aan yang terletak di Kawasan the Mandalika, Lombok.
Pantai Tanjung Aan sendiri merupakan pantai dengan pemandangan indah dengan butir pasir putih dan tekstur seperti merica yang telah menarik minat sejumlah wisatawan baik nusantara maupun mancanegara untuk mengunjunginya. Dengan keindahan alam dan tingginya minat wisatawan untuk berkunjung ke Pantai ini, menyebabkan kawasan tersebut dan lingkungan sekitarnya belum sepenuhnya dapat terhindar dari masalah sampah.
Nusantara menambahkan, ITDC memiliki harapan agar pelatihan ini dapat menjadi salah satu solusi dalam penanganan sampah di kawasan Tanjung Aan. “Sinergi ITDC selaku pengelola kawasan dan kontribusi masyarakat dalam pembentukan Bank Sampah yang nantinya dikelola masyarakat diharapkan bisa menjadi contoh pada destinasi wisata lain untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan di kawasan ini demi kenyamanan bersama kedepannya,” paparnya.
Saat membuka pelatihan, Camat Pujut Lalu Sungkul menyampaikan bahwa pemilahan sampah merupakan program yang positif dan harus segera diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Kita perlu mengingat bahwa kebersihan merupakan tolak ukur utama dalam suatu kawasan destinasi pariwisata. Adapun sampah tidak melulu menjadi hal yang tidak berguna, melainkan bisa disulap menjadi suatu barang yang memiliki nilai. Sehingga seluruh peserta disini harus mengambil sebanyak-banyaknya ilmu dalam memilah sampah yang dapat dimanfaatkan.”.
Tim Bank Sampah NTB Mandiri sendiri adalah penerima penghargaan dari berbagai kegiatan-kegiatan peduli lingkungan yang dilaksanakan di NTB dan daerah lainnya diantaranya Sasambo Generation Camp, Bulan Bhakti Kesetiakawasanan Sosial (BBKS), Indonesia Green Awards pada Kategori Pengembangan Pengolahan Sampah Terpadu, Efficiency of Waste Management in West Nusa Tenggara di Jepang, dan Training of Solid Waste and Wastewater Management di Jepang