NOMOR : 11/PR-ITDC/III/2019
The Nusa Dua Kawasan Pariwisata Pertama di Asia yang Menyelenggarakan Earth Hour
The Nusa Dua, 30 Maret 2019 – The Nusa Dua, kawasan pariwisata terpadu yang dikembangkan dan dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang destinasi pariwisata di Indonesia, akan melakukan pemadaman lampu penerangan di kawasan saat peringatan Waktu Bumi (Earth Hour) 2019. Pemadaman lampu dilakukan selama satu jam mulai pukul 20.30-21.30 WITA. Seluruh tenant di the Nusa Dua akan berpartisipasi pada pemadaman lampu ini.
Pemadaman lampu menjadi puncak partisipasi ITDC, melalui kawasan pariwisata The Nusa Dua, pada Earth Hour 2019. Selain lampu dan penerangan lainnya, selama 60 menit juga akan dimatikan alat elektronik yang tidak terpakai.
Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “The Nusa Dua menjadi kawasan pariwisata pertama di Asia yang menyelenggarakan Earth Hour, khususnya dengan melakukan pemadaman lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai di kawasan selama satu jam. Partisipasi ini menjadi simbol dari kepedulian dan komitmen kami terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan yang didasari oleh gaya hidup sehari-hari, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan, sesuai dengan nilai-nilai Tri Hita Karana yang kami terapkan dalam pengelolaan kawasan.”.
Earth Hour merupakan gerakan bersama, yaitu kampanye global dengan mengajak individu, komunitas, pemerintah, serta korporasi untuk peduli pada isu perubahan iklim dan mulai untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Gerakan ini diinisiasi oleh WWF-Sidney, Australia pada tahun 2007, hingga pada tahun 2019 di Indonesia telah didukung dari 100 Kota yang memiliki komunitas Earth Hour. Salah satunya Bali yang sejak tahun 2012, telah melakukan aksi lingkungan lainnya.
Selain melakukan aksi pemadaman lampu serentak, dalam peringatan Earth Hour 2019, The Nusa Dua juga menggelar beragam jenis kegiatan dan atraksi diantaranya Jimbe percussion, akustik lingkungan hidup, fire dance, 60 + Configuration (Candles) dan beragam kegiatan lainnya. Pada hari sebelumnya, peringatan Earth Hour 2019 di The Nusa Dua juga diisi dengan kegiatan Beach Clean Up dan penanaman pohon. Beach Clean Up dilakukan dari Pantai Samuh sampai Leher Pulau Peninsula, sedangkan kegiatan penanaman pohon dilakukan di Pulau Nusa Dharma berupa penanaman 60 pohon langka. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan WWF-Indonesia, Komunitas Peduli Sampah Plastik Trash Hero Indonesia, penggagas program Peduli Sampah Plastik (to Clean, to Educate, to Change), pelajar dari sekolah setempat, dan seluruh tenant The Nusa Dua.
Ngurah Ardita menyampaikan bahwa Earth Hour menjadi pengingat akan upaya yang diperlukan oleh individu, pemerintah dan korporasi sebagai kontribusi dalam menahan laju perubahan iklim. Selain itu, Earth Hour sejatinya adalah simbol untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk tetap menjalankan gaya hidup ramah lingkungan setiap harinya. Hal ini juga sejalan dengan komitmen ITDC untuk mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan melalui penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan di destinasi-destinasi pariwisata yang Perusahaan kembangkan.
ITDC akan terus mengembangkan destinasi pariwisata yang dikelola dengan prinsip-prinsip berkelanjutan, yakni menjaga lingkungan, memberdayakan budaya dan tetap memberikan benefit ekonomi kepada masyarakat sekitar.
Sebagaimana amanat dari Permen Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, pembangunan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan, harus melibatkan semua pihak termasuk wisatawan yang berkunjung ke destinasi. Wisatawan diharapkan tidak sekedar berkunjung ke destinasi, tapi juga terlibat menjaga lingkungan dan budayanya.
"Prinsipnya adalah People, Planet, Prosperity, atau pemberdayaan masyarakat, kelestarian alam, dan peningkatan kesejahteraan," tutup Ngurah Ardita.