Nomor: 23/PR-ITDC/VII/2019THE NUSA DUA, 16 Juli 2019 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, memastikan The Nusa Dua dalam keadaan aman dan tetap beroperasi seperti biasa, paska terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 berlokasi di laut pada jarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pagi hari pukul 08.18 WITA (07.18 WIB).Selain menyampaikan keprihatinan atas terjadinya gempa yang dampaknya dirasakan oleh warga Bali, Manajemen ITDC menjelaskan bahwa tidak terjadi kerusakan berarti pada bangunan-bangunan di dalam kawasan. Infrastruktur kawasan juga relatif tidak mengalami kerusakan, selain patahnya ujung salah satu gapura utama kawasan, yang saat ini puing-puingnya sudah dibereskan. Patahan sendiri tidak menyebabkan korban jiwa atau kerusakan pada jalan dalam kawasan.“Kondisi The Nusa Dua aman, hotel-hotel dalam kawasan The Nusa Dua tetap beroperasi seperti biasa dan kami bersyukur tidak terjadi kerusakan yang berarti pada bangunan-bangunan di dalam kawasan. Saat ini, kami hanya melakukan kegiatan pembersihan di sejumlah tempat, dan terus mengarahkan pengunjung pada lokasi-lokasi yang aman. Untuk lebih memastikan keamanan dan kondisi bangunan secara menyeluruh, ITDC akan melakukan assesment dan inventaris terhadap kondisi bangunan yang berada di kawasan The Nusa Dua,” ujar Corporate Secretary ITDC Miranti N. Rendranti.Miranti menambahkan, ITDC bersyukur pengunjung, tamu yang menginap serta karyawan yang berada di kawasan The Nusa Dua dalam kondisi aman dan tidak ada korban jiwa maupun luka. Hal ini salah satunya karena SOP Mitigasi bencana yang diterapkan di The Nusa Dua berjalan dengan efektif.Sebagai destinasi wisata berstandar internasional, The Nusa Dua yang dikelola ITDC selalu memperhatikan keselamatan pengunjung, tamu yang menginap maupun karyawan, dan mempunyai prosedur mitigasi bencana berupa SOP/protap penanganan bencana. Untuk memastikan SOP penanganan bencana berjalan secara efektif dan efisien, SOP penanganan bencana ini telah dilatih secara reguler setiap bulan dengan melibatkan pihak yang terkait. Sehingga ITDC siap melakukan mitigasi dan penanganan bencana.“Dapat kami sampaikan bahwa saat gempa berlangsung tadi pagi, alarm tanda bahaya bekerja dengan baik dan prosedur emergency kami telah berjalan sesuai SOP mitigasi bencana yang telah ditetapkan sehingga dapat mencegah timbulnya korban yang tidak diinginkan. Bahkan saat ini, tidak ada tamu hotel yang mempercepat stay-nya atau check-out lebih cepat (early check-out),” terang Miranti.Manajemen menghimbau setiap wisatawan, penghuni hotel dan pengunjung tetap tenang serta mengikuti petunjuk petugas dan informasi terkait kondisi terakhir paska gempa dan lokasi yang terdampak. “Kami juga menghimbau masyarakat/wisatawan tidak kuatir dan silahkan tetap berkunjung ke Bali khususnya The Nusa Dua,” tutup Miranti.
Read MoreNomor: 21/PR-ITDC/VII/2019The Mandalika, 12 Juli 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika atau The Mandalika, merancang Pedoman Tata Bangunan dan Lingkungan di KEK Pariwisata Mandalika untuk mengantisipasi dampak bencana tsunami dan gempa bumi terhadap kawasan, khususnya terhadap bangunan-bangunan di dalam kawasan, sehingga dapat menjamin keamanan wisatawan dan pelaku wisata lainnya. Pedoman ini wajib ditaati oleh pengelola dan investor sebelum melakukan konstruksi di KEK Pariwisata Mandalika.Pedoman tentang penataan bangunan dan lingkungan ini menjadi salah satu program utama ITDC dalam mengembangkan KEK Pariwisata Mandalika, berkaca kepada pengalaman membangun kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali selama lebih dari empat puluh tahun dan terjadinya rangkaian bencana alam gempa bumi di Lombok pada 2018 lalu.Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan menyampaikan bahwa salah satu pedoman tata bangunan di Mandalika mengharuskan bangunan diposisikan secara khusus agar dapat mengurangi dampak kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam, salah satunya Tsunami. “Bangunan dibuat secara vertikal atau diagonal agar dapat membelah alur gelombang tsunami. Disamping itu, kami menyediakan fitur seperti kolam, laguna, pada ground area untuk mengurangi kekuatan arus gelombang tsunami. Kami juga menyediakanfitur heavy structure yang berfungsi sebagai struktur penahan material yang terbawa tsunami,” jelas Ngurah Wirawan.Selain penyediaan fitur-fitur tersebut, sebuah kawasan dengan standar internasional harus memiliki area evakuasi atau titik kumpul (meeting point) dengan ketinggian yang sesuai dengan standar tertentu. “Meeting point harus memiliki struktur yang kuat dan mampu menampung seluruh pengguna bangunan tersebut dan bangunan disebelahnya, termasuk penyediaan kelengkapan alat bantu keamanan dan keselamatan,” tambah Ngurah Wirawan.Penyediaan alat bantukeselamatan dan penataan lansekap yang baik, yaitu dengan penanaman jenis vegetasi rendah yang tertanam kuat di tanah, diyakini dapat membantu mengurangi kekuatan arus gelombang tsunami sebelum berbenturan langsung dengan bangunan yang ada di The Mandalika dan sekitarnya. Sementara untuk hotel dan resort yang berlokasi di bibir pantai, diharuskanmenetapkanground floor sebagai fasilitas publik dengan struktur dinding yang mudah diterobos. “Kami selaku pengelola menyiapkan peringatan dini mengenai bencana, penerapanbangunan aman tsunami di Mandalika, alat bantu keselamatan, serta area evakuas,i” ungkap Ngurah Wirawan.Titik-titik evakuasi di kawasan The Mandalika tersebar di tigazona yakni zona lingkungan bina barat, tengah dan timur. Zona lingkungan bina barat terdiri dari beberapa area seperti Bukit Masjid Nurul Bilad, Bukit Benjon, Bukit Merese dan Tanjung Aan. Zona lingkungan bina tengah terdiri dari Bukit Pongos, Bukit Sebango dan West Circle Hub di area Dusun Ebunut. Sementara untuk zona lingkungan bina timur terdiri dari Bukit Gerupuk, Bukit Nandus dan East Circle Hub di area Desa Mertak.ITDC mengharapkan upaya pembangunan kawasan The Mandalika yang sesuai dengan Pedoman Tata Bangunan dan Lingkungan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan kembali ke kawasan pariwisata yang ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, serta menguatkan kepercayaan investor terhadap keamanan bangunan di The Mandalika. “Harapan kami Pedoman Tata Bangunan dan Lingkungan ini dapat menjadi antisipasi dalam menghadapi potensi bencana tsunami bagi perencanaan bangunan di masing-masing titik di The Mandalika,” tutup Ngurah Wirawan.Pasca gempa bumi Lombok tahun 2018, ITDC telah melakukan uji kelayakan bangunan bekerjasama dengan Tim Forensik Universitas Brawijaya menggunakan metode hammer test, Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) test, Ultrasonic Pulse Echo (UPE) test, Profometer, Hardness Test dan Uji Kebisingan. Berdasarkan rangkaian tes yang telah dilakukan, seluruh bangunan di The Mandalika dinyatakan aman dan masih dapat menahan beban yang ada termasuk beban gempa sesuai dengan standar Peraturan Gempa SNI 1726-2012 dan Peraturan Baja SNI 1729-2015.
Read MoreNomor: 20/PR-ITDC/VII/2019The Nusa Dua, Bali 11 Juli 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola Kawasan Pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok - NTB terus berkomitmen meningkatkan kualitas dan layanan pada Akses, amenitas dan atraksi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan khususnya ke Kawasan The Nusa Dua, dimana sejak tahun 2013 wisatawan dari Negara China menduduki ranking teratas. Untuk menunjang layanan kepada wisatawan China, salah satu bentuk komitmen ITDC selaku pengelola kawasan The Nusa Dua memberikan pelatihan Bahasa Mandarin sebagai bentuk pembinaan kepada masyarakat desa penyangga khususnya kepada Paguyuban The Nusa Dua yang juga sebagai garda terdepan dalam melayani wisatawan, dalam kesempatan itu ITDC dan Chinese Tourism Training Centre (CTTC) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana bekerjasama melaksanakan Pelatihan Bahasa Mandarin tingkat dasar selama 3 (tiga) Bulan kedepan.Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang menginisiasi adanya pelatihan Bahasa Mandarin untuk pedagang pantai dan jasa lainnya yang merupakan bidang usaha Paguyuban The Nusa Dua. “Keahlian bahasa asing sangatlah penting untuk meningkatkan Excellent Service kepada wisatawan yang dapat mendukung profesi mereka, sebagai sebuah World Class Destination Bahasa sebagai sarana komunikasi merupakan tool yang sangat penting untuk dikembangkan” Hal ini dikatakan Managing Director Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, saat Pembukaan Pelatihan yang digelar ITDC bersama Chinese Tourism Training Center (CTTC) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Rakyat China untuk Bali , Kamis (11/7) di Wantilan, ITDC The Nusa Dua, Bali.Pelatihan Bahasa Mandarin ini, digelar selama 3 bulan, melibatkan puluhan pedagang pantai dan profesi jasa lainnya yang mewakili 8 Kelompok Paguyuban The Nusa Dua. Disebutkan I Gusti Ngurah Ardita, wisatawan China saat ini menjadi market terbesar di Kawasan The Nusa Dua yang dikelola ITDC, mengeser turis Eropa, Australia dan Jepang. Jumlah wisatawan asal negeri Tirai Bambu ini mencapai 40% dari total wisatawan manca negara yang hadir di The Nusa Dua."Market China kini mendominasi dan jumlahnya terus meningkat. Kami ingin memberikan layanan untuk meningkatkan kenyamanan bagi wisatawan yang sedang berlibur dan tentunya hal ini juga dapat meningkatkan Citra Kawasan The Nusa," jelas I Gusti Ngurah Ardita.Pelatihan Bahasa Mandarin ini diberikan oleh 6 tenaga pengajar yang berasal dari Negara China dengan kemasan pelatihan yang menarik, informative dan yang terpenting disesuaikan dengan kebutuhan Bidang profesi Paguyuban The Nua Dua.Dengan program pelatihan Bahasa Mandarin ini secara tidak langsung dapat mendorong meningkatkan penghasilan dan taraf perekonomian masyarakat setempat dan juga meningkatkan layanan kawasan sebagai sebagai sebuah daerah tujuan wisata yang berkelas dunia.
Read MoreNomor: 19/PR-ITDC/VII/2019Jakarta, 10 Juli 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok – NTB, terus berkomitmen untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata yang dikelolanya. Salah satu bentuk komitmen ITDC tersebut diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan event tahunan Bali Blues Festival (BBF) yang tahun ini akan digelar pada tanggal 13-14 Juli 2019 di The Nusa Dua, Badung, Bali, sekaligus menjadi penutup gelaran Nusa Dua Light Festival yang diselenggarakan sejak 30 Mei 2019 lalu.Event BBF 2019 yang digelar ITDC dengan menggandeng Pregina Art Showbiz ini, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Sebagai salah satu kegiatan sosialisasi BBF 2019, pada hari ini, Rabu (10/07/2019), ITDC menggelar jumpa pers Road to Bali Blues Festival 2019 yang diadakan di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, yang dihadiri oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata M. Ricky Fauziyani, CEO Pregina Art Showbiz Gusti Mantra, serta dimeriahkan dengan penampilan musik oleh Gugun Blues Shelter feat Emmy Tobing.“Bali Blues Festival merupakan salah satu atraksi internasional unggulan kami dan menjadi salah satu event musik blues terbesar di Asia Tenggara yang menawarkan musik blues dipadu keindahan kawasan Pulau Peninsula, The Nusa Dua, Bali. Dalam penyelenggaran tahun ini, kami coba bereksperimen dengan mengajak artis diluar genre blues untuk lebih menarik minat pecinta musik untuk datang menikmati Bali Blues Festival 2019 ini. Selain itu, penyelenggaraan BBF tahun ini juga digelar sebagai acara puncak Nusa Dua Light Festival sehingga pengunjung BBF bisa memperoleh tambahan atraksi yang dapat mereka nikmati sembari menikmati alunan musik blues,” kata I Gusti Ngurah Ardita.Penyelenggaraan event yang telah memasuki tahun ke 5 ini akan dipusatkan di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali dan dimeriahkan sejumlah musisi blues dan artis ternama di tanah air antara lain Gugun Blues Shelter ft. Emmy Tobing, Endah N Rhesa, Nosstress ft. Made Mawut, Balawan & Maxell Reunion, Bali Blues Brother, Suradipa & Gus Teja, Glambeer, The Bardogs, Crazy Horse ft. Joni Agung, The Ratrocker, serta Blues Community.“Dengan tema Classic Rock Celebration, line-up artis BBF 2019 akan menampilkan kombinasi blues dan classic rock serta kolaborasi artis setiap harinya. Hari pertama BBF akan diisi oleh Nyi Pelet Berbluesria, Roxanne Blues, Winnie The Blues, Glambeer Blues, Rivaba, Balawan ft. Maxel Reunion dan Endah & Rhesa,sedangkan hari kedua akan diisi oleh The Ratrocker, Singaraja Blues Community, The Bardogs, Bali Blues Brothers ft. Gus Teja ft. Suradipa, Crazy Horse ft. Joni Agung, Nostress ft. Made Mawut dan Gugun Blues Shelter ft. Emmy Tobing” papar Gusti Mantra.Guna mempermudah penikmat musik untuk datang menyaksikan BBF 2019, penyelenggara telah menjual tiket secara offline maupun online dengan mengandeng sejumlah pihak antara lain Loket.com beserta afiliasinya seperti Gotix, Blibli.com, dan JD.ID, komunitas yang ada di Bali, BBF Goes To School & Campus Voucher Pelajar, dan BEM Universitas yang ada di Bali dan OSIS di SMA di Bali. Harga tiket Bali Blues Festival 2019 tersedia dalam berbagai pilihan yaitu tiket melalui pembelian online dijual seharga Rp100 ribu untuk one day pass, dan tiket On The Spot yang akan dirilis 13 Juli 2019 dijual seharga Rp 150 ribu untuk one day pass.Dengan melibatkan sejumlah komunitas lokal Bali, ITDC optimistis bahwa ajang BBF ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat Bali khususnya Kabupaten Badung sehingga semua pihak dapat mendukung dan meramaikan penyelenggaraan event ini. Optimisme ini muncul melihat antusiasme penikmat musik dalam membeli tiket BBF 2019.“Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan jajaran artis pengisi acara, kami optimistis target pengunjung BBF 2019 sebanyak 5000 orang dapat tercapai mengingat artis yang tampil di BBF nanti merupakan artis yang telah mempunyai nama dan punya basis pengemar yang kuat. Oleh karena itu, kami mengajak semua penikmat musik khususnya musik blues baik dari dalam dan luar negeri untuk datang dan merasakan sensasi menikmati konser musik blues di Pulau Dewata,” tutup Ngurah Ardita
Read MoreNomor: 18/PR-ITDC/VII/2019Denpasar, 9 Juli 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok - NTB terus berkomitmen meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata yang dikelolanya. Salah satu bentuk komitmen ITDC tersebut diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan event tahunan Bali Blues Festival (BBF) 2019 yang akan digelar pada tanggal 13-14 Juli 2019 di The Nusa Dua, Badung, Bali, sekaligus menjadi penutup gelaran Nusa Dua Light Festival yang diselenggarakan sejak 30 Mei 2019 lalu.Event BBF 2019 yang digelar ITDC dengan menggandeng Pregina Art Showbiz ini, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Sebagai salah satu kegiatan sosialisasi BBF 2019, pada hari ini, Selasa (09/07/2019), ITDC menggelar jumpa pers Road to Bali Blues Festival 2019 yang diadakan di Kubu Kopi Denpasar, yang dihadiri oleh Managing Director Nusa Dua, CEO Pregina Art Showbiz Gusti Mantra, serta hadir perwakilan Artis BBF 2019 Gus Teja dan Suradipa yang akan tampil dalam kolaborasi unik dan etnik dalam Bali Blues Brothers.“Bali Blues Festival kali ini mengangkat tema Classic Rock Celebration diharapkan akan mampu membius penonton dengan tampilan Maestro Musik yang mempunyai ciri khas tersendiri dan dipadu keindahan Panorama Kawasan Pulau Peninsula tentunya akan membawa daya Tarik tersendiri bagi wisatawan untuk menikmati Atraksi Festival Musik dan penghujung Nusa Dua Light Festival.” Kata I Gusti Ngurah Ardita.Sederet Artis akan menggebrak BBF 2019 yang telah memasuki tahun ke 5 ini akan dipusatkan di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali dan dimeriahkan sejumlah musisi blues dan artis ternama di tanah air antara lain Gugun Blues Shelter ft. Emmy Tobing, Endah N Rhesa, Nosstress ft. Made Mawut, Balawan & Maxell Reunion, Bali Blues Brother, Suradipa & Gus Teja, Glambeer, The Bardogs, Crazy Horse ft. Joni Agung, The Ratrocker, Blues Community.“Tahun ini line-up artis BBF 2019 akan menampilkan kombinasi blues dan classic rock serta kolaborasi artis setiap harinya. Hari pertama BBF akan ada sajian khusus oleh Nyi Pelet Berbluesria, Roxanne Blues, Winnie The Blues, Glambeer Blues, Rivaba, Balawan ft. Maxel Reunion dan Endah & Rhesa, sedangkan hari kedua akan diisi oleh The Ratrocker, Singaraja Blues Community, The Bardogs, Bali Blues Brothers ft. Gus Teja ft. Suradipa, Crazy Horse ft. Joni Agung, Nostress ft. Made Mawut dan Gugun Blues Shelter ft. Emmy Tobing” papar Gusti Mantra penggagas Bali Blues FestivalDengan dukungan Kementerian Pariwisata, BBF 2019 menjadi salah satu kegiatan dalam 100 Calendar of Events Wonderful Indonesia tahun ini. Serta menjadikan Bali menjadi barometer event Blues terbesar di Indonesia bahkan di Asia.Tentu saja para penikmat musik tanah air akan dimudahkan untuk datang menyaksikan BBF 2019, penyelenggara telah menjual tiket secara offline maupun online dengan mengandeng sejumlah pihak antara lain Loket.com beserta afiliasinya seperti Gotix, Blibli.com, dan JD.ID, komunitas yang ada di Bali, BBF Goes To School & Campus Voucher Pelajar, dan BEM Universitas yang ada di Bali dan OSIS di SMA di Bali. Harga tiket Bali Blues Festival 2019 tersedia dalam berbagai pilihan yaitu tiket melalui pembelian online dijual seharga Rp100 ribu untuk one day pass, dan tiket On The Spot yang akan dirilis 13 Juli 2019 dijual seharga Rp 150 ribu untuk one day pass.Dengan melibatkan sejumlah komunitas lokal Bali, ITDC optimistis bahwa ajang BBF ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat Bali khususnya Kabupaten Badung sehingga semua pihak dapat mendukung dan meramaikan penyelenggaraan event ini. Optimisme ini muncul melihat antusiasme penikmat musik dalam membeli tiket BBF 2019 yang tahun ini ditargetkan 5000 pengunjung.“BBF ini akan memancing event event kelas dunia lainnya di Kawasan The Nusa Dua Bali dalam nuansa outdoor dan tentunya mendorong untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan meningkatkan fasilitas dan layanan yang kami gunakan sebagai momentum untuk menjaga akses, amenitas dan atraksi di Destinasi kebanggaan Pulau Dewata ini” Ungkap I Gusti Ngurah Ardita.
Read MoreNomor: 16/PR-ITDC/VI/2019THE NUSA DUA, Bali, 28 Juni 2019 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali, kembali melaksanakan kegiatan beach clean up di area Nusa Dharma, The Nusa Dua hari ini. Kegiatan dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) yang jatuh setiap tanggal 5 Juni sekaligus sebagai salah satu implementasi dukungan terhadap peraturan Gubernur Bali no. 97 tahun 2018 tentang “Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai". Kegiatan beach clean up dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, tenant hotel dan fasilitas yang berada di Kawasan The Nusa Dua dan masyarakat paguyuban pedagang jasa di area The Nusa Dua, sebagai aksi dalam menjaga lingkungan kawasan tetap bersih dan sehat dari sampah plastik.Kegiatan beach clean up atau bersih-bersih sampah plastik mengangkat tema” The Nusa Dua Stops Plastic Pollution” dan menjadi bagian dari campaign The Nusa Dua dalam mengurangi penggunaan benda-benda plastik sekali pakai di lingkungan kawasan. Kegiatan dilakukan di pulau Nusa Dharma, salah satu dari dua pulau yang menjadi cikal bakal nama Nusa Dua. Kawasan yang dianggap suci karena karena keberadaan Pura Nusa Dharma ini, kedepannya akan dikembangkan menjadi pusat meditasi & yoga untuk menambah alternatif fasilitas serta daya tarik kawasan The Nusa Dua. Kegiatan bersih- bersih sampah sendiri dilakukan oleh seluruh peserta di seputaran pulau dan pantai sekitarnya.Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan “Kegiatan beach clean up merupakan kegiatan yang secara rutin dilakukan di kawasan The Nusa Dua sesuai konsep pengelolaan kawasan ini yang berlandaskan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Lingkungan dan sumber daya alam yang terawat dan bebas sampah juga kami yakini menjadi kunci utama untuk menarik minat wisatawan datang dan berkunjung ke The Nusa Dua. Kami berharap berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi dan membangun masyarakat yang sadar dan peduli terhadap lingkungan, sehingga dapat bersama-sama mengurangi dampak kerusakan alam."
Read MoreNomor: 17/PR-ITDC/VI/2019THE NUSA DUA, Bali, 28 Juni 2019 – Kawasan Pariwisata terpadu The Nusa Dua, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development (ITDC), kembali dipercaya menjadi tuan rumah sekaligus penyelenggara kegiatan Farewell Cocktail Party Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2019. Farewell Cocktail Party BBTF 2019 diselenggarakan di pusat kuliner dan art market Kenja The Nusa Dua hari ini, dihadiri oleh buyers dan sellers yang menjadi peserta BBTF 2019.Selain sebagai salah satu rangkaian kegiatan penutup BBTF 2019, Farewell Cocktail Party diselenggarakan ITDC untuk mempromosikan Pariwisata Bali and Beyond, khususnya The Nusa Dua, The Mandalika dan destinasi baru lainnya yang dikelola dan tengah dikembangkan oleh ITDC. Tahun ini Farewell Cocktail Party BBTF 2019 mengambil tema “Rooftop Extravaganza Night”.Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan mengatakan, “Sebagai perusahaan yang fokus dalam mengembangkan pariwisata Indonesia melalui pengembangan dan pengelolaan destinasi pariwisata di Bali dan beyond, ITDC memiliki komitmen untuk terus mendukung penyelenggaraan BBTF sebagai sebuah international market place dengan potensi besar bagi para pelaku usaha wisata Indonesia. Untuk itu kami memberikan apresiasi terhadap usaha Panitia dalam menjaga event BBTF tetap berlangsung dan konsisten mendatangkan buyers dan sellers setiap tahunnya.”.Dengan potensi besar BBTF, Ngurah Wirawan berharap BBTF selanjutnya dapat mengangkat tidak hanya destinasi pariwisata namun juga peluang, trend, wawasan industri pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan, sekaligus menyoroti keragaman budaya Indonesia, sehingga dapat terbangun sustainability tourism yang mencakup seluruh Indonesia.BBTF, yang merupakan salah satu ajang Pameran Perjalanan dan Wisata Internasional paling terkemuka di Indonesia, diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Bali sejak 2014, dan secara konsisten mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata hingga saat ini. BBTF 2019, yang merupakan penyelenggaraan ke-6 (enam), digelar 25-29 Juni 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), The Nusa Dua. dengan tema “Journey to Sustainable Tourism”.Ketua Komite BBTF 2019 I Ketut Ardana menjelaskan, “BBTF 2019 mampu menarik lebih dari 200 sellers baik dari Bali, Indonesia, maupun luar negeri, serta sekitar 300 buyers dari 57 negara. Tahun ini buyers terbanyak berasal dari Eropa, terutama dari Inggris, diikuti oleh Perancis, Belanda, Italia, Jerman dan Eropa Timur seperti Bulgaria, Estonia, Polandia dan Rusia.”Farewell Cocktail Party BBTF 2019 sendiri didukung oleh para tenant The Nusa Dua diantaranya Kagura, Spicy Geg dari Kenja, Manarai Beach House, Devdan, The Bay, M Spa, Bangle Bali, Bali National Golf Club, Museum Pasifika, Novotel Hotel & Resorts Bali Nusa Dua, Crea Nusa Dua Bali, BIMC Hospital, Sababay Winery dan Kekeb Restaurant.
Read MoreNomor: 15/PR-ITDC/V/2019The Nusa Dua, 24 Mei 2019 – Kawasan Pariwisata terpadu The Nusa Dua, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), untuk keempat kalinya akan menggelar Nusa Dua Light Festival (NDLF), festival lampion terbesar dan satu-satunya di Bali, bertempat di Pulau Peninsula, The Nusa Dua. Berlangsung 30 Mei – 14 Juli 2019, NDLF kali ini mengangkat tema The Mountain View, yang akan menampilkan rangkaian lampion bernuansa pegunungan. NDLF 2019 juga akan dikolaborasikan dengan penyelenggaraan Bali Blues Festival (BBF) pada tanggal 13 -14 Juli 2019, sekaligus sebagai event penutupan festival.Selain ribuan lampion dalam berbagai tema dan bentuk, tahun ini NDLF juga menyedikan berbagai atraksi tambahan antara lain Kids Playground yang dilengkapi dengan permainan Helikopter Mini, Euro Bungee, Kereta Mini, Trampolin, Rumah Balon & Rumah Kelinci yang tidak ada pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan Bali Blues Festival 2019 akan menghadirkan artis-artis nasional seperti Gugun Blues Shelter ft Emmy Tobing, Endah n Rhesa, Balawan, Gus Teja dan artis –artis pendukung lainnya.Selama 46 hari pelaksanaannya, NDLF 2019 dibuka untuk pengunjung pukul 16.00 – 22.00 WITA setiap harinya, dengan dua kelompok harga tiket masuk. Harga tiket masuk untuk wisatawan domestik adalah Rp. 30.000 (tiket harian atau weekdays) dan Rp. 35.000,- (serta Sabtu – Minggu atau weekend, dan libur nasional). Sedangkan harga tiket masuk untuk wisatawan asing adalah Rp. 75.000,- (weekdays)- dan Rp.100.000,- (weekend serta libur nasional).Di dalam area NDLF sendiri akan dikenakan tiket permainan berkisar antara Rp. 10.000,-s/d Rp. 25.000,- menurut jenis permainan. Permainan Helikopter Mini, Kereta Mini, Rumah Balon & Rumah Kelinci aman untuk anak-anak seusia tiga tahun ke atas, sedangkan permainan Euro Bungee dan Trampolin hanya boleh dimainkan anak-anak minimal usia enam tahun. Selain berbagai pilihan permainan anak-anak tersedia juga bermacam stand makanan dan minuman.Khusus pada hari pembukaan NDLF (30 Mei 2019) tersedia promo bayar tiket masuk “sesukanya” dari pukul. 18.00 – 19.00 WITA, dimana pengunjung dapat membayar tiket masuk di lokasi mulai dari harga pecahan uang rupiah Rp. 100,-.Tahun ini tiket NDLF tersedia secara online melalui Traveloka, Gojek, Loket, dan Tokopedia. Sementara pembelian tiket offline dapat dilakukan langsung di tempat.Sedangkan harga tiket Bali Blues Festival 2019 akan tersedia dalam berbagai pilihan. Early bird yang sudah dirilis sejak 22 Mei 2019 dibandrol seharga Rp. 75.000,-/hari, tiket komunitas dan pelajar yang akan didistribusikan awal Juni 2019 dijual seharga Rp 120.000,-/hari (komunitas) dan Rp. 50.000,-/hari (pelajar), tiket melalui pembelian online dijual dengan harga Rp. 100.000,-/hari, dan tiket On The Spot yang akan dirilis 14 Juli 2019 dijual seharga Rp. 150.000,-/hari. Tahun ini mitra penjualan tiket BBF 2019 termasuk Loket.com beserta afiliasinya seperti Gotix, Blibli.com, dan JD.ID, komunitas yang ada di Bali, BBF Goes To School & Campus Voucher Pelajar, dan BEM Universitas yang ada di Bali dan OSIS di 100 SMA di Bali.Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Nusa Dua Light Festival yang tahun ini kami kolaborasikan dengan Bali Blues Festival, kami selenggarakan untuk menambah pilihan hiburan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Bali pada masa liburan pertengahan tahun, yang tahun ini bertepatan dengan libur dalam rangka Hari Raya Idul Fitri dan libur sekolah.”.NDLF diselenggarakan oleh ITDC bekerjasama dengan Taman Pelangi suatu perusahan swasta yang bergerak di bidang penyelengara event seperti Festival of Light di Yogyakarta, Banyuwangi, Medan Solo dan Semarang. Sedangkan BBF diselenggarakan ITDC bekerjasama dengan Pregina Art Showbiz event organizer di Bali yang telah berpengalaman menyelenggarakan event Festival sejenis seperti Sanur Village Festival.Kegiatan annual event NDLF dan BBF 2019 didukung oleh Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, untuk mempromosikan Bali, pada umumnya, dan The Nusa Dua, pada khususnya.Tahun sebelumnya, NDLF meraup rata-rata 3.300 pengunjung/hari atau total 130 ribu pengunjung dalam satu kali penyelenggaraan.Untuk Keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi:Tinong Maharde (081337761197) Event The Nusa DuaIB Mahadira Rizativa (08155775999) Humas The Nusa DuaPT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ITDCTelp. 0361 – 771010 tinong.maharde@itdc.co.id atau ib.madriva@itdc.co.id
Read MoreNo: 14/PR/ITDC/V/2019The Mandalika, 17 Mei 2019 – Sebagai tindak lanjut pertemuan di Istana Bogor pada 11 Maret lalu, pada hari ini, Jumat (17/05/2019), Presiden RI Joko Widodo meninjau perkembangan persiapan penyelenggaraan balap motor dunia MotoGP di KEK Pariwisata Mandalika atau The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan dengan didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan jajaran, serta Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan jajaran. Di kawasan, rombongan Presiden diterima oleh Direksi dan jajaran Manajemen PT PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, BUMN pengembang dan pengelola The Mandalika.Dalam peninjauan ini, Presiden beserta rombongan melakukan sejumlah kegiatan antara lain mendengar penjelasan Direksi ITDC terkait progres dan rencana kerja pembangungan Street Circuit Mandalika, serta selanjutnya meninjau kondisi lahan jalan bypass Bandara Internasional Lombok (BIL) – The Mandalika yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR dalam mendukung pelaksanaan MotoGP Mandalika mulai 2021.“Kami sangat bersyukur Bapak Presiden Joko Widodo berkenan kembali datang mengunjungi The Mandalika setelah meresmikan beroperasinya KEK Mandalika Oktober 2017 lalu. Kunjungan Presiden ini merupakan bentuk dukungan dan memberikan semangat bagi kami untuk terus fokus mempersiapkan event balapan MotoGP Mandalika 2021,” kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer.Abdulbar menambahkan, dukungan Pemerintah terkait pembangunan street circuit dan MotoGP Mandalika 2021 sangat besar, khususnya dalam meningkatkan aksesibilitas ke kawasan. Pada pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Manajemen DORNA pada 11 Maret lalu, Pemerintah Indonesia menyampaikan komitmen untuk mendukung persiapan infrastruktur penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2021, melalui penyiapan akses jalan langsung dari Bandara International Lombok ke The Mandalika, perpanjangan lintasan pesawat (runway) di Bandara Internasional Lombok (BIL), pengembangan pelabuhan Gili Mas menjadi cruise terminal, serta infrastruktur di sekitar kawasan.Terkait persiapan pembangunan street circuit Mandalika, saat ini, sudah dilaksanakan sejumlah kegiatan antara lain survey lokasi, topografi, pemasangan pagar, land clearing serta penyusunan design sirkuit/homologasi. Setelah proses homologasi selesai, kemudian akan dilanjutkan dengan proses penyusunan DED (Detailed Engineering Design). Pembangunan badan jalan sendiri ditargetkan dapat dimulai pada Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada Triwulan II 2020, kemudian Vinci Construction Grand Projects (VCGP), investor Kompleks Street Circuit Mandalika, akan melanjutkan penyelesaian street circuit, sehingga bisa digunakan pada 2021.“Kami berkomitmen untuk mewujudkan gelaran MotoGP Mandalika pada 2021 mengingat event ini akan mampu menjadi stimulan bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat NTB dan Indonesia. Kami perkirakan street circuit dan MotoGP Mandalika akan membawa manfaat luar biasa bagi NTB berupa lapangan kerja bagi 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS, dan diperkirakan akan ada peningkatan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dollar AS per tahun,” terang Abdulbar.Selain itu, melalui event MotoGP ini, diyakini akan mampu menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang per tahun serta memberikan positioning yang kuat bagi Indonesia sebagai negara tujuan hiburan olahraga unggulan di kawasan Asia. Hal ini penting guna meningkatkan nilai tambah pariwisata di Indonesia sehingga meningkatkan sumbangan sektor pariwisata kepada perekonomian nasional.Guna menarik minat investor untuk menanamkan investasinya, ke depan, ITDC terus fokus menyiapkan infrastruktur dasar dalam kawasan The Mandalika. Rencana pembangunan infrastruktur dasar ini didukung dengan kemampuan pendanaan yang kuat setelah ITDC berhasil mendapatkan komitmen pembiayaan dari dua lembaga keuangan yaitu Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).Fasilitas pendanaan AIIB senilai USD 248,4 juta atau setara Rp3,6 Triliun (1 USD = Rp14.500,-) sudah sampai tahap drawdown, melalui program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP). Proyek MUTIP mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar berkelanjutan di dalam kawasan The Mandalika dan juga area sekitarnya, seperti jalan dalam kawasan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase, pengolahan air limbah dan limbah padat, distribusi listrik, dan juga fasilitas pengelolaan risiko bencana, berbagai fasilitas publik dan ruang publik terbuka. Program MUTIP ini akan mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2019.Sementara LPEI akan memberikan pembiayaan senilai Rp1,2 triliun dalam bingkai bantuan PKE (Pembiayaan Khusus Ekspor) melalui skema National Interest Account (NIA). Pembiayaan ini nantinya akan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dasar dan penyiapan productive assets berupa hotel, convention center, retail center dan sebagainya. Saat ini, pembiayaan skema National Interest Account (NIA) masih dalam proses harmonisasi antar Kementerian dan Lembaga, sebelum nantinya ditandatangani oleh Presiden. Diharapkan pembiayaan skema NIA ini dapat segera disetujui sehingga dapat membantu mempercepat proses pengembangan kawasan The Mandalika yang tengah dilakukan ITDC.Sampai saat ini, ITDC sendiri telah menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur dasar dan fasilitas publik berupa jalan sepanjang 11 km, pagar parameter kawasan sepanjang 10 km, proyek instalasi pengolahan air bersih/ Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), Masjid Nurul Bilad berkapasitas 4000 orang, Kuta Beach Park yang dilengkapi arena bermain anak-anak, tempat bilas, loker untuk menyimpan barang, dan toilet, serta Balai Penyelamatan dan Pengamanan Wisata (BALAWISTA).Selain itu, ITDC juga telah menyelesaikan pembangunan Bazaar Mandalika yaitu zona UMKM seluas 2 hektar, berkapasitas 303 lot berupa kios/stall cindramata, kuliner dan jasa yang disiapkan untuk UKM yang tergabung dalam Asosiasi Asongan Mandalika dan masyarakat yang berdomisili disekitar areal KEK Mandalika.“Pembangunan Bazaar Mandalika ini kami lakukan memenuhi arahan Bapak Presiden Joko Widodo saat membuka operasional KEK Mandalika pada Oktober 2017 lalu. Dan syukur Alhamdulillah, saat ini, proyek ini sudah selesai dan siap untuk dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo. Fasilitas umum keempat yang telah disiapkan ITDC di kawasan The Mandalika ini, kami bangun sebagai bentuk komitmen kami dalam memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat seputar kawasan sekaligus meningkatkan daya tarik kawasan bagi wisatawan,” tutup Abdulbar
Read MoreNomor: 13/PR-ITDC/IV/2019The Nusa Dua, 22 April 2019 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC, BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata terintegrasi The Nusa Dua di Bali, bekerjasama dengan BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Badung dan didukung oleh BNPB, BMKG dan PMI, hari ini menyelenggarakan Table Top Exercise (TTX) Plus Geladi Lapang Bencana Gempa Bumi & Tsunami. Mengambil tempat di Wantilan The Nusa Dua, kegiatan TTX Plus yang diikuti oleh seluruh tenant Hotel dan Fasilitas serta Paguyuban di Kawasan The Nusa Dua, dirancang untuk menguji kemampuan teoritis dari para personil kunci untuk menanggapi situasi darurat saat bencana, melalui penilaian terhadap rencana, kebijakan dan prosedur. Selain dihadiri oleh ITDC dan pihak-pihak yang bekerja sama, kegiatn ini juga mengundang Dinas terkait sebagai observer seperti Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Bali, Dinas kesehatan Provinsi Bali Dinas Sosial Provinsi Bali dan instansi terkait lainya serta Asosiasi PariwisataTTX Plus merupakan kegiatan latihan meja atau geladi ruang untuk meningkatkan kemampuan para tenant, masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk kesiapsiaagan menghadapi bencana di area The Nusa Dua yang langsung menguji alat komunikasi dan SOP masing-masing Tenant yang digunakan saat pelaksanaan Geladi lapang kesiapsiagaan bencana pada tanggal 26 April 2019 di area The Nusa Dua.Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Anak Agung Ngurah Wirawan dan didampingi oleh Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan, “Kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk kesadaran dan kesiapsiagaan The Nusa Dua dalam penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami. Selain agar masyarakat, khususnya yang ada di The Nusa Dua, menemukenali ancaman bencana dan siaga dalam situasi darurat bencana, Table Top Exercise (TTX) Plus hari ini bertujuan untuk menguji SOP kesiapsiagaan bencana masing-masing tenant yang nantinya akan terbentuk SOP kesiapsiagaan bencana The Nusa Dua terintegrasi dan digunakan sebagai panduan bersama”Setelah Table Top Exercise (TTX) Plus Geladi Lapang Bencana Gempa Bumi & Tsunami hari ini, selanjutnya ITDC akan menyelenggarakan Geladi Lapang Bencana Gempa Bumi & Tsunami yang akan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), yaitu pada tanggal 26 April 2019. HKB, yang diprakarsai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak 2017, adalah gerakan nasional yang diselenggarakan untuk menggugah kesadaran, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan baik Pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha melalui latihan evakuasi mandiri bencana secara serentak setiap tanggal 26 April 2019. Bentuk dari partisipasi latihan kesiapsiagaan bencana dalam HKB antara lain ; 1) Simulasi Evakuasi Mandiri, 2) Edukasi Kebencanaan dan Kegiatan pendukung lainnya, dan 3) Uji Sirine Peringatan Dini.Pemilihan tanggal 26 April tersebut merupakan tanggal disahkannya Undang – undang No. 24 tahun 2017 tentang “Penanggulangan Bencana”. Undang – undang ini adalah perangkat hukum pertama di Indonesia yang merubah paradigma penanggulangan bencana dari tanggap darurat bencana menjadi pengurangan dan pengelolaan risiko bencana.Kegiatan juga menjadi inisiatif ITDC untuk mendukung program Pemerintah sesuai arahan Presiden RI (Bapak Joko Widodo) saat Rakornas PB TA. 2019 di Surabaya yaitu “Edukasi kebencanaan harus dimulai tahun ini, terutama di daerah rawan bencana, kepada sekolah melalui guru dan kepada masyarakat melalui tokoh masyarakat serta melaksanakan latihan simulasi penanganan bencana secara berkala dan berkesinambungan”.Sebagai sebuah kawasan yang terletak di daratan ujung Selatan pulau Bali dengan garis pantai sepanjang 4,5 km yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, potensi bencana yang terjadi di The Nusa Dua adalah gempa bumi dan tsunami.
Read More