The Mandalika, 29 Januari 2021 - PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC NU), anak usaha PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC yang bergerak di bidang pengelolaan utilitas, pada hari ini resmi membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) The Mandalika. SPBU ini merupakan SPBU pertama di kawasan pariwisata The Mandalika yang akan melayani kebutuhan bahan bakar bagi umum, yang terintegrasi dengan rest area dan berbagai fasilitas penunjang.Peresmian dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer bersama Direktur Utama ITDC NU Anak Agung Istri Ratna Dewi, dihadiri Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia Heru Setiawan serta Bupati Lombok Tengah Suhaili Fadhil Thohir.SPBU The Mandalika terletak strategis di pinggir jalan utama kawasan serta tidak jauh dari proyek Jalan Kawasan Khusus (JKK) yang akan menjadi tempat penyelenggaraan IndonesianGP. Mulai dibangun sejak Januari 2020, SPBU The Mandalika memiliki luas 3.300 m2 dan akan ada bangunan rest area yang rencananya akan dikerjasamakan dengan PT Pertamina Power Indonesia (PPI).Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer menambahkan bahwa pembangunan SPBU ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar Kawasan The Mandalika. "Tim ITDC NU telah berkoordinasi dengan instansi pemerintahan dan BUMN terkait, serta bekerja keras untuk menyelesaikan pembangunan SPBU ini dalam jangka 8 bulan. Hal ini menjadi upaya terbaik ITDC NU bersama ITDC dalam menyediakan ketersediaan BBM di Kawasan The Mandalika untuk mendorong traffic ke The Mandalika sebagai satu dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPS) yang pengembangannya menjadi fokus Pemerintah. Adanya rest area yang luas, kami harapkan juga bisa menjadi lokasi UMKM center yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lokal.".Bupati Lombok Tengah Suhaili FT turut menyampaikan apresiasinya kepada ITDC NU dan ITDC mengenai telah selesainya pembangunan salah satu sarana prasarana penunjang yaitu SPBU yang dapat menunjang berbagai macam kegiatan masyarakat. "Kami juga masih berharap kiranya SPBU ini tidak hanya untuk mendukung kegiatan di kawasan namun juga SPBU bisa menyediakan bahan bakar bersubsidi bagi masyarakat. Karena tingkat kemampuan masyarakat masih sangat membutuhkan subsidi dan uluran bantuan.", jelasnya. "Kami bersyukur, berterima kasih dan mengapresiasi ITDC teriring doa dan harapan kedepannya semoga keberadaan SPBU ini akan lebih menunjang kegiatan di Kawasan Ekonomi Khusus dan kegiatan masyarakat Lombok Tengah dalam berikhtiar dan berusaha".Selain bekerjasama dengan Pertamina melalui SPBU The Mandalika ini, ITDC NU juga berencana bekerjasama dengan PT Pertamina Power Indonesia entitas anak perusahaan PT Pertamina yang bergerak pada bidang pengembangan energi baru & terbarukan, untuk mengembangkan Solar System pada Rooftop bangunan SPBU The Mandalika.
Read MoreJakarta, 27 Januari 2021 – PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC NU), anak usaha PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC yang bergerak di bidang pengelolaan utilitas, dan PT Wijaya Karya Industri Energi (WINNER) merupakan anak perusahaan dari PT Wijaya Karya yang fokus pada penyedian energi baru dan terbarukan, sepakat menjalin kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU terkait pengembangan PLTS pada Kawasan ITDC Mandalika.Pelaksanaan penandatangan Perjanjian Kerahasiaan dan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan hari ini di Kawasan Industri WIKA di Jl. Raya Narogong Km 26 Cileungsi – Bogor, Rabu (27/1/2021). Penandanganan dilakukan oleh Direktur ITDC NU, Hari Wibisono dan Direktur Utama PT Wijaya Karya Industri Energi, Andi Nugraha. Dihadiri juga oleh para petinggi WINNER, Direktur Keuangan dan Human Capital, Irsal Shaleh Matondang.Kerjasama ini merupakan upaya dalam pengembangan kawasan The Mandalika berbasis eco-tourism dan green energy. Sebagai anak usaha ITDC, ITDC NU berusaha menguatkan brand ITDC sebagai pengembang destinasi pariwisata yang ramah lingkungan dengan kualitas layanan utilitas yang komplit dan berstandar tinggi.Selanjutnya ITDC NU dan WINNER berencana membentuk Tim Bersama untuk mulai studi kelayakan di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, berkoordinasi dengan pihak terkait, dan diharapkan akan segera dapat melakukan perjanjian kerja sama terkait pemasangan solar panel di kawasan tersebut.Tidak hanya itu, pada kesempatan ini juga Direktur ITDC NU berkesempatan untuk melihat langsung Pabrik WIKA dalam proses pembuatan produk panel surya dan produk water heater. WINNER sebagai perusahaan yang bergerak di industri energi terbarukan menjajagi bisnis energi melalui dua produk yaitu berupa panel surya Photovoltaic (PV), yakni mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan tekhnologi mono/poly chrystalin. Dan juga memproduksi panelsurya Water Heater (WH), teknologi yang memindahkan energi panas dari sinar matahari pada air sehingga air yang dingin menjadi panas.
Read MoreTHE NUSA DUA, 19 JANUARI 2021– PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 khususnya di destinasi wisata yang dikelolanya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui SBU The Nusa Dua, ITDC membagikan bantuan bahan disinfektan kepada tenaga kebersihan serta petugas pengamanan Kawasan The Nusa Dua. Sebanyak 30 dus cairan disinfektan dengan ukuran 780 ml diserahkan oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita kepada Perwakilan Tenaga Kebersihan dan Petugas Pengamanan Kawasan The Nusa Dua di Kantor ITDC The Nusa Dua pada hari Jumat, (15/1/2021) lalu. Selanjutnya, bantuan tersebut akan diteruskan kepada para tenaga kebersihan sejumlah 240 orang serta petugas pengamanan sejumlah 94 orang.Kegiatan pemberian bantuan bahan disinfektan ini merupakan bagian dari rangkaian program ITDC Lawan Corona dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 sekaligus upaya perlindungan terhadap tenaga kerja di kawasan yang memiliki resiko cukup tinggi terpapar virus COVID-19.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Bantuan ini merupakan wujud kepedulian serta komitmen ITDC untuk melindungi tenaga kerja kami dari resiko penyebaran virus COVID-19, mengingat tenaga kebersihan dan petugas keamanan merupakan garda terdepan penegakan protokol kesehatan di dalam kawasan yang memiliki resiko tinggi terpapar virus COVID-19. Bahan disinfektan yang kami serahkan diharapkan dapat digunakan para pekerja sebagai upaya meminimalisir penyebaran virus COVID-19 di lingkungan tempat tinggal mereka.”Komitmen ITDC dalam mencegah penyebaran COVID-19, khususnya di dalam kawasan The Nusa Dua, dilakukan melalui penerapan protokol kesehatan 3 M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan teratur dan melakukan physical distancing bagi siapapun yang beraktivitas di dalam kawasan, termasuk di di masing-masing hotel, restoran, dan fasilitas umum lainnya. Selain melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan secara rutin sebanyak 2 kali sehari di dalam kawasan, ITDC juga mewajibkan hotel, restoran, dan fasilitas wisata lainnya untuk melakukan disinfeksi secara rutin. Selain itu, protokol kesehatan di kawasan The Nusa Dua ini juga dilakukan secara konsisten, sesuai standar Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) serta telah tersertifikasi. Saat ini, Kawasan The Nusa Dua dan 22 tenant telah mengantongi Sertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf). Artinya, 92% tenant di kawasan The Nusa Dua dinyatakan telah menjalankan standar-standar penerapan CHSE sesuai kriteria dan penilaian yang ditetapkan Pemerintah, guna mewujudkan kawasan pariwisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan di tengah pandemi COVID-19.
Read MoreTHE MANDALIKA, 16 JANUARI 2021 – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama jajaran Kemenparekraf meninjau kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) The Mandalika yang dikembangkan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB pada Jumat - Sabtu (15-16 Januari 2021). Kunjungan ini bertujuan melihat secara langsung progres pengembangan The Mandalika yang dicanangkan pemerintah sebagai Destinasi Pariwisata Olahraga atau yang lebih dikenal dengan “Sport Tourism Destination”. Dalam kunjungan ini, Menparekraf bersama rombongan diterima oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama jajaran Forkopimda NTB dan Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer serta Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat. Selain mengadakan perbincangan dan diskusi mengenai progres pembangunan The Mandalika, Menparekraf juga mengunjungi Masjid Nurul Bilad, bakal lokasi pembangunan Creative Hub, Kuta Beach Park, serta Bazaar Mandalika. Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan, “Arahan Presiden adalah agar MotoGP 2021 siap dan dapat berlangsung. Seluruh infrastruktur agar diselesaikan tepat waktu dan event tahun ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol COVID-19 yang ketat. Kita harus all out untuk event ini.” Selain meninjau, pada hari ini, Sabtu (16/1), Menparekraf Sandiaga Uno juga mencoba triathlon trial di kawasan The Mandalika dengan melakukan kegiatan olahraga berupa berenang di Pantai Tanjung Aan sepanjang 500 meter, dilanjutkan dengan bersepeda sepanjang 7 km ke arah West Gate The Mandalika, dan berlari dengan jarak 2,5 km sampai Kuta Beach Park. “Kami baru saja menyelesaikan triathlon trial di The Mandalika. Ini adalah bagian dari persiapan teman-teman dari sport tourism untuk mulai menggunakan The Mandalika sebagai DPSP yang kita fokuskan untuk quick winsnya yaitu Sport Tourism. Hari ini juga kita buktikan, berkat dukungan ITDC dan komunitas olahraga, bahwa The Mandalika adalah tempat yang layak untuk sport tourism. Karena saya sudah coba berenang, bersepeda, dan berlari dan merasakan infrastruktur di sini sangat mendukung,” terang Sandiaga Uno. Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer menyampaikan, “Terima kasih Pak Menteri sudah berkunjung dan melakukan triathlon trial di Kawasan The Mandalika. Kawasan kami ini sangat lengkap, bisa disiapkan untuk olahraga apapun dan siap menjadi destinasi sport tourism unggulan di Indonesia. Selain MotoGP dan WSBK, lanskap The Mandalika cocok untuk olahraga menikmati alam dimana ada 5 pantai, bukit dan gunung yang bisa digunakan untuk trekking serta kegiatan olahraga paralayang. Kemenpora pun sudah menyetujui membangun Mandalika Sports Complex. Jadi, kami sangat welcome sekali apabila Kemenparekraf dan komunitas olahraga lainnya ingin memanfaatkan fasilitas kami.” Sandiaga Uno menambahkan, “Saya harap komunitas bisa berkoordinasi dan berkolaborasi dengan ITDC untuk mulai menyusun eventnya sepanjang tahun ini menjelang MotoGP supaya bisa meningkatkan semangat dan motivasi serta agar gaung MotoGP ini bisa terasa di seluruh wilayah Nusantara. Nantinya ada event-event yang akan kami coba kolaborasikan untuk menjadi Calendar of Event kami dan tentunya dengan tetap menerapkan protokol COVID-19 yang ketat.” Tahun ini ada dua event internasional olahraga yang telah masuk Calender of Event Prov. NTB yaitu balap motor MotoGP/ IndonesianGP dan balap sepeda internasional L'Etape yang merupakan bagian dari Tour de France. IndonesianGP yang digelar di The Mandalika diperkirakan dapat menarik penonton hingga mencapai 160 ribu orang, sementara L'Etape Indonesia by Tour De France yang menjadikan The Mandalika sebagai salah satu jalur lintasannya, akan diikuti sekitar 2.500 peserta yang berasal dari 15 negara. Beberapa tahun terakhir, The Mandalika juga telah menjadi venue sejumlah event olehraga antara lain, TNI Marathon yang mengundang ribuan pengunjung dan atlet tingkat nasional maupun internasional, event paralayang Trip of Indonesia (TROI) di Kuta Beach Park, motor cross (trabas) di area Pantai Seger, Mandalika Offroad Championship, dan baru-baru ini event kompetisi surfing internasional yang berlangsung di Pantai Seger. ITDC optimis The Mandalika dapat menjadi destinasi sport tourism unggulan baru di Indonesia dan semakin banyak penyelenggara event olahraga akan memilih The Mandalika sebagai venue kegiatan. “The Mandalika memiliki lanskap dan kelengkapan fasilitas pendukung yang cocok untuk menggelar berbagai jenis olahraga. Kami berharap Bapak Menteri menikmati kunjungan dan kegiatan olahraga di The Mandalika sehingga seluruh insan olahraga semakin yakin untuk memilih The Mandalika sebagai tempat penyelenggaraan event olahraga di masa datang,” tutup Abdulbar.
Read MoreNusa Dua, 15 Januari 2021 – 22 tenant kawasan The Nusa Dua, kawasan pariwisata yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia, telah mengantongi Sertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf). Berarti 92% tenant di kawasan The Nusa Dua dinyatakan telah menjalankan standar-standar penerapan CHSE sesuai kriteria dan penilaian yang ditetapkan Pemerintah, guna mewujudkan kawasan pariwisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan di tengah pandemi COVID-19. Tujuh tenant terbaru yang menerima Sertifikat CHSE adalah Grand Hyatt Bali, Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa, Ayodya Resort Bali, The Kenja, The Grand Bali Nusa Dua dan Kayumanis Nusa Dua Private Villa & Spa, pada minggu pertama Januari 2021. Sertifikat CHSE tersebut diterbitkan oleh PT Sucofindo (Persero) sebagai Lembaga sertifikasi resmi yang ditunjuk oleh Kemenparekraf untuk menilai secara independen penerapan standar CHSE, dimana hasil penilaian kemudian menjadi dasar pemberian label ‘Indonesia Care’ pada setiap usaha pariwisata yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menjelaskan, “ITDC terus berupaya untuk mendorong tenant Kawasan The Nusa Dua agar dapat memperoleh Sertifikat CHSE ini dimana Sertifikat ini menunjukkan semangat kebersamaan antara ITDC dan para tenant The Nusa Dua untuk bekerjasama membangkitkan pariwisata The Nusa Dua melalui penerapan protokol kesehatan secara konsisten.” Ardita menambahkan, bahwa Sertifikat CHSE untuk tenant Kawasan The Nusa Dua ini dapat menjadi daya tarik sekaligus memberi jaminan kepada wisatawan bahwa produk dan layanan yang diberikan sudah memenuhi persyaratan sehingga mampu meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk kembali berkunjung. Selain itu wisatawan juga mempunyai pilihan akomodasi yang setara dalam hal penerapan protokol kesehatan di The Nusa Dua. Sebelumnya, ITDC bersama empat tenant lainnya yaitu St Regis Bali Resort, The Westin Resort Nusa Dua Bali, Bali Collection dan Kagura Authentic Japanese Cuisine telah menerima Sertifikat CHSE pada bulan November 2020 yang diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio pada kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Parekraf. Sementara sebelas tenant lainnya menerima sertifikat CHSE pada bulan Desember 2020, di antaranya: Nusa Dua Beach Hotel & Spa, Grand Whiz Hotel Nusa Dua, Inaya Putri Bali, Melia Bali, Novotel Bali Nusa Dua Hotels & Residences, Mercure Bali Nusa Dua, Museum Pasifika, Amarterra Villa Bali Nusa Dua, Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort, Bali National Golf Resort dan Marriott’s Bali Nusa Dua Gardens. Bersamaan dengan sertifikasi CHSE tersebut, para tenant sekaligus mendapatkan Labelling Indonesia Care dari Kemenparekraf berupa Sertifikat serta Stiker “I DO CARE” yang dipasang pada lobby, reception, restoran maupun toilet hotel. Labelling ini diberikan kepada usaha pariwisata yang dinilai sudah memenuhi protokol CHSE untuk beroperasi pada tatanan kehidupan era baru, sehingga dapat dipercaya oleh wisatawan untuk dikunjungi atau beraktivitas di tempat-tempat tersebut. ”Diperolehnya Sertifikat CHSE bagi The Nusa Dua dan tenant ini membuktikan bahwa kawasan kami merupakan destinasi pariwisata yang layak menjadi pilihan wisatawan maupun masyarakat untuk berlibur atau berkegiatan lainnya di tengah era tatanan kehidupan baru,” tutup Ardita.
Read MoreTHE MANDALIKA, 9 JANUARI 2021 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Lombok, NTB berkomitmen terus mendorong percepatan proses pembebasan lahan enclave guna mendukung kelancaran pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) The Mandalika khususnya pembangunan Jalan Kawasan Khusus (JKK).Sejak akhir September 2020, proses pembebasan lahan enclave ini telah memasuki tahapan konsinyasi (penitipan uang ganti untung) di Pengadilan Negeri Praya, NTB. Dan hingga saat ini, sebanyak 6 pemilik lahan atas 6 bidang tanah dengan total luas mencapai 1,38 ha atau 13.837 m2 telah mengambil uang konsinyasi dengan total nilai sebesar Rp12,9 miliar.Rinciannya, pembayaran konsinyasi untuk 1 bidang tanah seluas 2.073 m2 dengan nilai Rp 2,7 miliar pada 2 November 2020; pada 11 Desember 2020, telah dilakukan pengambilan uang konsinyasi untuk 1 bidang tanah seluas 5.243 m2 atau senilai Rp 4,34 miliar; dan pada 22 Desember 2020, empat pemilik lahan menerima uang konsinyasi dengan total nilai Rp 3,6 miliar atas dua bidang tanah dengan luas serupa yakni 1.911 m2. Terakhir, pada 6 Januari 2021 lalu, 2 pemilik lahan enclave di wilayah JKK telah menerima uang konsinyasi dengan total mencapai Rp 2,19 miliar atas 2 bidang tanah seluas 1.277 m2 dan 894 m2 bertempat di Kantor Pengadilan Negeri Praya.Vice President Construction and Stakeholder Relations Management, Aris Joko Santoso menyampaikan, “Kami berterima kasih atas kesediaan warga yang sukarela mengosongkan lahan dan mengambil uang konsinyasi di PN Praya dan dukungan dari warga ini akan membantu kami dalam mempercepat proses pembebasan lahan enclave. Selain itu, kami juga sangat mengapresiasi rekan-rekan baik dari pemerintah (Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah, BPN, Kepolisian, Kejaksaan, TNI dan KJPP yang telah membantu mendorong terlaksananya percepatan pembebasan lahan enclave di The Mandalika. Bantuan ini tentunya memberikan dampak yang signifikan pada tenggat waktu atau timeline proyek yang lebih efisien dan mempermudah tim di lapangan untuk melakukan aktivitas konstruksi khususnya dalam pembangunan JKK.”Selain pembebasan lahan melalui konsinyasi, ITDC juga telah berhasil melaksanakan proses pembebasan lahan melalui skema pembelian dengan harga appraisal non konsinyasi dan tukar guling. Proses tukar guling ini dilakukan untuk tanah wakaf masjid yang telah ditukar dengan lahan di HPL 16 dan saat ini tengah dibangun masjid baru dengan nama Masjid Al-Hakim dimana dalam pembangunannya ITDC juga turut berpartisipasi membantu.Sebagai informasi, lahan enclave adalah lahan yang terletak di dalam zona pengembangan KEK Mandalika, namun belum pernah dibebaskan oleh ITDC atau LTDC sebelumnya, dan tidak tumpang tindih dengan HPL ITDC. Saat ini, total lahan enclave untuk panlok 1 dan 2 seluas ± 9,03 ha, terdiri dari 42 bidang lahan. Lahan enclave yang termasuk dalam Penlok I seluas ± 4,8 ha (21 bidang) dan saat ini memasuki proses pembebasan lahan melalui jalur konsinyasi di PN Praya. Sementara untuk Panlok 2, saat ini masih dalam proses appraisal nilai lahan oleh lembaga independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Dalam proses pembebasan lahan ini, ITDC telah menawarkan sejumlah skema pembebasan lahan kepada pemilik lahan enclave yaitu pemberian ganti untung maupun tukar guling.“Proses pengambilan uang konsinyasi ini sangat mudah. Pemilik lahan cukup memberitahukan ke pihak ITDC, kemudian pihak ITDC akan membuatkan surat pengantar ke PN Praya. Dan selanjutnya dilakukan proses administrasi keuangan di BRI Praya. Oleh karena itu, kami berharap langkah enam pemilik lahan yang telah mengambil uang konsinyasi ini dapat menjadi contoh dan dapat diikuti oleh pemilik lahan enclave lainnya sehingga proses pembebasan lahan enclave dapat segera selesai dan pembangunan di The Mandalika berjalan dengan lancar sehingga dapat segera memberikan peningkatan manfaat pembangunan bagi masyarakat”, tutup Joko.
Read MoreNusa Dua, 28 Desember 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, berkomitmen mewujudkan green & sustainable tourism di setiap destinasi wisata yang dikelolanya melalui penggunaan teknologi dan sumber daya yang ramah lingkungan. Salah satu wujud komitmen ini adalah dengan mendukung pemanfaatan Electric Vehicle yang minim polusi dan lebih ramah lingkungan.Untuk itu, pada hari ini, Senin (28/12/2020), ITDC menerima 12 (dua belas) unit 2-Wheel Electric Vehicle (2WEV)/kendaraan elektrik dengan baterai dari PT HPP Energy Indonesia (HEIN), perusahaan yang bergerak di bidang kegiatan jasa penunjang tenaga listrik dengan menyediakan sistem pendistribusian baterai dimana HEIN merupakan Konsorsium dari Group Honda, Panasonic dan Pasific Consultant. Pelaksanaan serah terima dilakukan di Command Center, The Nusa Dua, Bali dan dihadiri oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, dan Direktur Utama HEIN Hisashi Murakami beserta jajaran manajemen.Serah terima 12 unit 2WEV ini merupakan tindaklanjut dari penandatanganan Perjanjian Kerjasama Uji Coba EV antara ITDC dengan HEIN pada tanggal 1 Desember 2020 lalu. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Uji Coba tersebut, HEIN akan menyediakan 12 unit 2WEV dan menyiapkan 2 unit BATTERY EXCHANGER (BEx) untuk The Nusa Dua selama periode perjanjian yang berakhir pada Juni 2021, sementara ITDC akan membantu HEIN mengumpulkan data yang diperlukan selama uji coba produk HEIN ini. BATTERY EXCHANGER (BEx) merupakan anjungan untuk menukarkan baterai yang telah habis dayanya dengan baterai yang sudah terisi penuh.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Kami sangat mendukung implementasi program kendaraan listrik ini karena sejalan dengan komitmen ITDC untuk mewujudkan sustainable tourism. Untuk tahap awal, kerjasama berupa uji coba 12 unit 2-Wheel Electric Vehicle (2WEV) ini akan dimanfaatkan sebagai kendaraan operasional bagi karyawan dan tenant di Kawasan The Nusa Dua, dengan 2 lokasi BEx yang berada di depan Kantor ITDC serta Kantor Security, Safety and Fire Brigade The Nusa Dua “.Kerjasama ini juga merupakan wujud dukungan ITDC atas Peraturan Presiden RI Nomor. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk transportasi Jalan serta Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Jepang dalam rangka memperkuat kerjasama di bidang energi.Direktur Utama PT HPP Energy Indonesia, Hisashi Murakami menyampaikan, “ITDC sebagai partner kerjasama akan membantu penelitian HEIN untuk pengembangan teknologi transportasi masa depan. HEIN menyediakan 12 unit 2-Wheel Electric Vehicle (2WEV) kepada ITDC selama jangka waktu perjanjian sebagai sarana pengumpulan data yang mendukung penelitian HEIN di bidang penggunaan kendaraan tenaga listrik.”.Kendaraan roda dua menggunakan baterai yang diserahkan ke ITDC ini memiliki spesifikasi antara lain jarak tempuh sejauh 69km pada kecepatan 40 km/jam, Max Torque: 18.0N.m, Max Power: 4.2 kW yang ditenagai oleh dua baterai lithium Ion berkapasitas 50.4V.“Kami berharap dengan pemanfaatan Electric Vehicle dalam kawasan ini dapat menjadikan The Nusa Dua sebagai kawasan percontohan Bali Energi Bersih. Selain itu, sudah saatnya kita mendukung pariwisata era adaptasi kebiasaan baru melalui implementasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) dalam mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi pariwisata berkualitas yang lebih bersih, aman, dan nyaman sehingga dapat menjadi tambahan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung,“ tambah Ardita.Pemanfaatan kendaraan elektrik yang ramah lingkungan di kawasan The Nusa Dua akan semakin memperkuat positioning kawasan sebagai destinasi pariwisata yang menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism. Pada 2019 The Nusa Dua menjadi destinasi pariwisata pertama di Indonesia yang meraih Sertifikat Peringkat Emas Nasional Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia atau Gold Indonesia Sustainable Tourism Certification (Gold ISTC) dari Kementerian Pariwisata. Pada tahun 2018, ITDC melalui The Nusa Dua, juga meraih penghargaan Indonesia Best Urban Sustainable Tourism Award pada ajang 37th ASEAN Tourism Forum (ATF 2018), setelah meraih penghargaan tertinggi Green Platinum (juara umum) pada ajang Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) ke-1 2017 yang digelar Kementerian Pariwisata. The Nusa Dua juga mendapat penghargaan Super Platinum dan CSR Tri Hita Karana Award karena program serta kepeduliannya menjaga keharmonisan lingkungan.
Read MoreJAKARTA, 30 NOVEMBER 2020 – Dalam menjalankan operasional bisnis di tengah pandemi, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), sebagai BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, secara konsisten menerapkan protokol Kesehatan di kawasan-kawasan pariwisata yang dikelolanya, sesuai Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).Konsistensi tersebut berbuah hasil dengan diperolehnya Sertifikat CHSE Kemenparekraf untuk ruang lingkup Daya Tarik Wisata bagi kawasan The Nusa Dua, Bali. Dengan diperolehnya Sertifikat CHSE dari Kemenparekraf berarti bahwa The Nusa Dua telah lolos penilaian dan verifikasi oleh Lembaga Sertifikasi serta dinyatakan telah menjalankan standar-standar penerapan CHSE yang telah ditetapkan.Penyerahan Sertifikat CHSE tersebut dilakukan oleh Menparekraf Wishnutama Kusubandio dan diterima oleh Direktur Pengembangan ITDC Ema Widiastuti di sela kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berlangsung di The Westin Resort, The Nusa Dua, Bali pada hari Kamis (26/11/2020) lalu. Pada saat yang bersamaan, Menparekraf juga menyerahkan Sertifikat CHSE kepada empat tenant The Nusa Dua yaitu The Westin Resort Nusa Dua, St. Regis Bali Resort, Kagura Authentic Japanese Cuisine, dan Bali Collections.Direktur Pengembangan ITDC Ema Widiastuti mengatakan, “Hari ini, kami menyatakan bahwa The Nusa Dua, Bali, salah satu destinasi yang kami kelola, secara resmi telah menerima Sertifikat CHSE. Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf yang telah memberikan Sertifikat CHSE kepada The Nusa Dua. Bagi kami, sertifikat ini merupakan salah satu wujud apresiasi atas upaya keras kami dalam menjalankan bisnis pariwisata dengan menerapkan protokol kesehatan, sekaligus bentuk dukungan Kemenparekraf agar The Nusa Dua sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dapat kembali bangkit dan menjadi motor penggerak pemulihan pariwisata Indonesia, khususnya di daerah Bali”.Ema menambahkan bahwa pengoperasian The Nusa Dua dengan didukung penerapan protokol kesehatan yang ketat merupakan sebuah keharusan. Karena faktor kesehatan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis di tengah kondisi saat ini. Penerapan protokol kesehatan di The Nusa Dua dapat menjadi daya tarik sekaligus mampu meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk kembali berkunjung.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menjelaskan, “Kami sangat gembira atas Sertifikat CHSE yang diperoleh empat tenant The Nusa Dua yaitu The Westin Resort Nusa Dua, St. Regis Bali Resort, Kagura Authentic Japanese Cuisine, dan Bali Collections. Di luar empat tenant tersebut, ada sebanyak 17 tenant The Nusa Dua (15 hotel dan 2 fasilitas) yang telah mengikuti uji sertifikasi dan tinggal menunggu penyerahan Sertifikat CHSE dari Kemenparekraf. Sehingga total ada 17 Hotel dengan jumlah kamar tersedia sebanyak 4745 kamar serta empat fasilitas di The Nusa Dua yang telah menerapkan protokol kesehatan tersertifikasi dan siap menerima kunjungan wisatawan.”.Hal ini, imbuh I Gusti Ngurah Ardita, menunjukkan semangat kebersamaan dan saling pengertian antara ITDC dan Tenant The Nusa Dua untuk bahu membahu, bekerjasama membangkitkan pariwisata The Nusa Dua melalui penerapan protokol kesehatan secara konsistenSelain mendapatkan Sertifikat CHSE dari Kemenparekraf, kualitas standar pelaksanaan protokol kesehatan yang diterapkan di kawasan The Nusa Dua juga telah lulus uji verifikasi dan tersertifikasi dengan diperolehnya Sertifikat Sertifikasi Tatanan Kehidupan Era Baru untuk Kawasan Nusa Dua dari Pemprov Bali pada Agustus lalu. Sebagaimana diketahui, penerapan protokol kesehatan di Kawasan The Nusa Dua berlangsung mulai dari penerimaan tamu di pintu gerbang utama The Nusa Dua hingga dalam kawasan. Di pintu gerbang utama The Nusa Dua dilakukan pemeriksaan kendaraan dan pengunjung, pemeriksaan identitas diri dan reservasi tempat yang dituju yang merupakan salah satu syarat masuk ke Kawasan The Nusa Dua. ITDC akan memastikan wisatawan menggunakan masker selama beraktivitas dalam kawasan, selalu mencuci tangan dengan teratur dan melakukan physical distancing. Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing, ITDC menerapkan crowd management dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi maksimal 25 orang, dan menerapkan Queue and Interaction Management dengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung. ITDC juga menggunakan sistem cashless berupa penggunaan sistem QRIS untuk transaksi wisatawan di seluruh area The Nusa Dua sehingga mengurangi interaksi melalui sentuhan. Selain menggunakan QRIS, pengunjung dapat menggunakan debit dan kartu kredit semua Bank, E – Wallet, E – Money semua bank, dan Online Channel untuk bertransaksi.Selain itu, fasilitas penunjang pelaksanaan protokol kesehatan juga telah disiapkan didalam kawasan antara lain tempat cuci tangan sebanyak 5 lokasi, signage physical distancing sebanyak 14 titik dan toilet. Untuk memastikan tingkat hygiene kawasan, kegiatan penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara rutin dan terjadwal sebanyak 2 kali sehari. Sebagai pengelola kawasan, ITDC juga terus memberikan himbauan kepada tenant dan pengunjung agar selalu menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan konsisten.”Diperolehnya Sertifikat CHSE bagi The Nusa Dua dan empat tenant serta telah dilakukannya uji sertifikasi bagi tenant lain The Nusa Dua semakin menunjukkan bahwa kawasan kami merupakan destinasi wisata yang layak menjadi pilihan masyarakat untuk berlibur di tengah era tatanan kehidupan baru, dan kami harapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk berwisata dan menginap disini. Kami optimistis, apabila terjadi peningkatan kunjungan wisatawan, kegiatan operasional yang dibarengi penerapan protokol kesehatan ketat yang kami terapkan akan mampu menjaga kawasan The Nusa Dua tetap menjadi destinasi pariwisata yang steril dari penularan COVID-19," tutup I Gusti Ngurah Ardita.
Read MoreJakarta, 13 November 2020 - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development (ITDC) mengangkat jajaran Direksi ITDC untuk lima tahun ke depan.Sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor: SK-363/MBU/112020 tanggal 13 November 2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, Pemegang Saham mengangkat kembali Abdulbar M. Mansoer sebagai Direktur Utama Perseroan dan mengangkat nama-nama berikut sebagai Anggota Dewan Direksi ITDC: Nugdha Achadie sebagai Direktur Keuangan dan Strategi, Taufik Hidayat sebagai Direktur Teknik dan SDM, Ema Widiastuti sebagai Direktur Pengembangan Bisnis, serta Arie Prasetyo sebagai Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis.Selain mengubah nomenklatur jabatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan, melalui SK yang sama Pemegang Saham juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Nusantara Suyono sebagai Direktur Keuangan dan Strategi Perusahaan ITDC, Ngurah Wirawan sebagai Direktur Konstruksi dan Operasi, serta Erwin Darmasetiawan sebagai Direktur Pengembangan.Pemegang Saham juga melakukan pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris ITDC. Melalui SK Menteri BUMN Nomor SK-364/MBU/11/2020 tanggal 13 November 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahan Perseroan (Persero) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, Pemegang Saham mengangkat Ricky Joseph Pesik sebagai Komisaris Utama ITDC, dan mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Dadang Rizki Ratman sebagai Komisaris Utama ITDC yang telah habis masa jabatannya.Penyampaian SK dilakukan secara virtual melalui video conference oleh Plt. Asdep KLP Kementerian BUMN Endra Gunawan, yang dihadiri oleh jajaran KLP KBUMN, serta Komisaris dan Direksi ITDC lama dan baru.Dengan demikian, susunan manajemen ITDC adalah sebagai berikut:Dewan Direksi- Direktur Utama: Abdulbar M. Mansoer- Direktur Keuangan dan Strategi: Nugdha Achadie - Direktur Teknik dan SDM: Taufik Hidayat- Direktur Pengembangan Bisnis: Ema Widiastuti- Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis: Arie PrasetyoDewan Komisaris:- Komisaris Utama: Ricky Joseph Pesik- Komisaris: Zainal Mutaqin- Komisaris: Irzani- Komisaris Independen: Ulin Ni’am Yusron
Read MoreTHE MANDALIKA, 13 NOVEMBER 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika Lombok, NTB,melakukan penanaman pohon di zona barat The Mandalika sebagai bentuk program penghijauan dan mitigasi bencana memasuki musim penghujan. Penanaman pohon dilakukan bersama dengan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pemerintah daerah bertempat di Kuta Beach Park dan West Gate (Pintu Masuk Barat The Mandalika) The Mandalika.Kegiatan penanaman pohon ini dilaksanakan secara simbolis bersamaan dengan kunjungan Kepala Badan Penanganan Bencana Nasional (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo yang didampingi oleh jajaran dari BNPB, yang disambut oleh Gubernur NTBZulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal, Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, beserta Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah Idham Khalid beserta jajaran pemerintah daerah dan perwakilan dari ITDC yaitu Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka beserta jajaran manajemen The Mandalika. Adapun pohon yang ditanam di wilayah zona barat The Mandalika dan dilakukan secara bertahap merupakan bantuan yang diberikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), pengelola Bandara Internasional Lombok PT Angkasa Pura I (Persero), Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) NTB, serta beberapa diantaranya disediakan oleh ITDC. Pohon-pohon tersebut terdiri dari 1.600 pohon Bougenville, 46 pohon Kamboja Putih, 28 pohon Anggur Laut, 31 pohon Trembesi, 30 pohon Palm Waregu, 5 pohon Flamboyan, 10 bibit Tabebuya, 5 bibit Ketapang Kencana, dan 8 pohon Nyamplung.Kepala BNPB RI Letjen Doni Monardo menyampaikan, “Kami ucapkan terima kasih kepada ITDC yang telah bekerjasama dengan kami dalam membangun konsep mitigasi bencana alam yang terpadu di Kawasan The Mandalika. Dalam upaya semakin mendukung mitigasi yang baik, pada kegiatan ini kami ingin menekankan salah satu langkah mencegah bencana dengan penanaman pohon untuk konservasi lingkungan yang juga bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Saya lihat pemilahan pohon disini sudah bagus, tinggal ditambah saja jumlahnya. Nanti kami akan bantu juga untuk penambahan bibit pohon akar wangi untuk dapat ditanam di daerah Mandalika. Penanaman pohon ini agar dibantu juga oleh tim Batalyon-742.”.Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka menyampaikan, “Kami berterima kasih atas dukungan dari PLN, AP I, TNI, KLHK dan juga BNPB bagi pengembangan kawasan The Mandalika, khususnya dalam memenuhi masterplan dan layout kawasan yang telah kami rancang, yaitu 60% dari kawasan ini merupakan ruang terbuka hijau.”.ITDC juga berharap kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat secara tidak langsung di dalam dan sekitar Kawasan The Mandalika mengenai banyaknya manfaat dari menanam pohon. “Menanam pohon ini bisa menjadi salah satu peran kita sebagai pengelola kawasan dan juga pemegang kepentingan di The Mandalika dalam upaya menjaga keseimbangan lingkungan. Karena, di samping dapat memperindah dan mempercantik tempat wisata, juga dapat meningkatkan suplai oksigen, apalagi dengan adanya aktivitas konstruksi di kawasan ini. Disamping itu, mengingat Mandalika ini adalah tanah yang tergolong kering atau tandus, melalui penghijauan kami harap bisa mengurangi potensi erosi tanah dan menghindari banjir jika terjadi hujan yang berkepanjangan”, tutup Karioka.
Read More