The Nusa Dua, 14 Agustus 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini mengadakan kegiatan pelatihan online tentang digital marketing "Berjualan Efektif dari Rumah" yang ditujukan bagi Paguyuban di Kawasan Pariwisata The Nusa Dua, Bali. Bertempat di Wantilan Kantor The Nusa Dua, Bali, kegiatan pelatihan diselenggarakan bekerja sama dengan MarkPlus Institute, diikuti 23 orang anggota dari Paguyuban di Kawasan Pariwisata The Nusa Dua yaitu Paguyuban Mertha Segara Ayodya, KUD Mertha Segara Samuh, Nelayan Segara Bengiat, Paguyuban Segara Bengiat, Paguyuban Sekar Sari, Paguyuban Sekar Sandat, Paguyuban Sekar Jepun, Paguyuban Sekar Nusa dan Paguyuban Peninsula.Kegiatan yang dimotori oleh Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ITDC ini bertujuan untuk membekali pelaku UMKM dengan dasar-dasar pengetahuan penjualan digital sebagai fondasi dalam bertahan di masa krisis pandemi Covid-19. Selain itu, para peserta yang terdiri dari pedagang pantai dan nelayan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan media sosial dan platform e-commerce sebagai salah satu media untuk melakukan penjualan produk atau jasa. Dengan narasumber Alya Mirza, Digital Strategist & Enterpreneur serta Co-Founder & Digital Marketing Analyst dari CV. Brand Indonesia, pelatihan membahas beberapa topik antara lain dasar-dasar strategi penjualan digital di masa krisis, jualan dari rumah : social media marketing dan media komunikasi, teknik kreatif menyusun konten digital dan latihan membuat konten media sosial sederhana dengan aplikasi Canva.VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti mengatakan, “Pandemi Covid-19 membuat banyak para pedagang atau penjual beralih dari kegiatan jual beli secara langsung menjadi jual beli secara online yang tidak terbatas ruang dan waktu, sehingga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan scope area pemasaran yang lebih luas dan dari sisi waktu juga lebih panjang. Kami harapkan pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta dan dapat dipraktekkan atau diimplementasikan secara langsung dengan memanfaatkan digital platform dan membuat konten-konten yang menarik untuk memasarkan produk atau jasa melalui media sosial.”. Selain pelatihan tersebut, kedepan ITDC akan menggelar pelatihan online cara berjualan efektif dari rumah untuk UMKM di The Mandalika, pelatihan bahasa Inggris online untuk masyarakat desa penyangga The Mandalika, pelatihan hospitality untuk masyarakat desa penyangga The Mandalika dan pelatihan online mengenai tips-tips tenang dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 untuk masyarakat desa penyangga The Nusa Dua dan The Mandalika.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menambahkan, “Pelatihan ini benar-benar tepat dan sangat bermanfaat di masa pandemi ini dimana saat ini banyak kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan dari rumah dan penjualannya secara online. Diharapkan pelatihan ini dapat diimplementasikan oleh para peserta agar dapat bertahan dari pandemi Covid-19.”.
Read MoreMGPA, unit usaha ITDC, gelar pelatihan desain produk untuk merchandise Indonesia GP 2021JAKARTA, 11 AGUSTUS 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, turut berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas UMKM yang berada di sekitar wilayah operasinya melalui berbagai program pelatihan, sebagai upaya dalam pemberdayaan UMKM.Pelatihan yang telah disiapkan bagi UMKM selama 2020 antara lain pelatihan online digital marketing kepada paguyuban di The Nusa Dua, pelatihan online cara berjualan efektif dari rumah untuk UMKM di The Mandalika, pelatihan bahasa Inggris online untuk masyarakat desa penyangga The Mandalika, dan pelatihan hospitality untuk masyarakat desa penyangga The Mandalika.“Pelatihan bagi UMKM dan masyarakat sekitar ini kami lakukan dalam bentuk online sebagai bentuk antisipasi kami dalam menyikapi kondisi saat ini yang masih belum lepas dari pandemi. Kami berharap pelatihan-pelatihan yang kami berikan ini akan menjadi bekal bagi masyarakat untuk dapat terus produktif dan aktif di masa pandemi serta berguna saat kondisi pariwisata sudah berjalan normal kembali,” ujar VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti.Selain pelatihan pada 2020 tersebut, ITDC juga telah menggelar 12 pelatihan bagi masyarakat dan UMKM sekitar wilayah kerja selama 2018-2019, antara lain pelatihan dasar kewirausaahaan, pelatihan akuntansi sederhana UMKM, pelatihan Bahasa Mandarin dan pelatihan kualitas pelayanan untuk paguyuban pedagang. Selain dilakukan oleh ITDC, program pemberdayaan UMKM juga dilakukan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA), unit usaha ITDC yang mengelola persiapan dan pelaksanaan perhelatan MotoGP Indonesia di The Mandalika mulai 2021. Salah satu kegiatannya adalah bekerjasama dengan Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Lombok Tengah mengadakan sesi pra-pendampingan desain produk untuk merchandise Indonesia GP 2021 pada tanggal 3 Agustus lalu, dan akan dilanjutkan dengan sesi pendampingan dalam waktu dekat. “Melalui kegiatan ini diharapkan nantinya produk UMKM mitra binaan dapat memenuhi syarat dan standar yang telah ditentukan oleh DORNA Sports sehingga layak masuk dalam e-commerce MotoGP yang penjualannya dilakukan melalui aplikasi, website, secara offline, dan TV satelit,” jelas Happy Harinto, Chief Communication Officer MGPA.“Sebagai BUMN, ITDC berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja kami. Pemberdayaan UMKM merupakan salah satu wujud kontribusi kami dalam pengembangan ekonomi rakyat serta dukungan bagi UMKM yang merupakan sektor ekonomi penopang perekonomian nasional. Melalui sejumlah program yang kami miliki, kami berharap dapat mendorong pengembangan kapasitas dan perkembangan bisnis UMKM menjadi lebih baik lagi,” tutup Miranti.#BUMNUNTUK75TAHUN#BUMNBangkitkanUMKM
Read MoreJAKARTA, 10 AGUSTUS 2020 - PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan KEK Pariwisata Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah dalam mewujudkan sektor pariwisata menjadi leading sector perekonomian Indonesia.Dukungan tersebut dilakukan baik melalui pengembangan destinasi pariwisata yang telah dikelola yaitu The Nusa Dua dan The Mandalika, maupun melalui lini bisnis Destination Management Organization (DMO). Saat ini, ITDC melalui bisnis DMO tengah membantu mengembangkan KEK Singhasari, Jawa Timur, destinasi wisata Pulau Menjangan, Bali Utara, dan destinasi wisata The Bakauheni, Lampung.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Kami optimistis sektor pariwisata akan mampu menopang perekonomian Indonesia pada masa mendatang. Oleh karena itu, ITDC berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata baru di Indonesia sehingga nantinya dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata kepada negara. Salah satu amanah dari pemerintah yang kami kerjakan adalah mengembangkan destinasi super prioritas The Mandalika.”.Untuk mempercepat pengembangan The Mandalika, ITDC telah membangun infrastruktur dasar kawasan serta membangun fasilitas umum guna menarik minat wisatawan dan investor. Hingga saat ini, telah dibangun sejumlah infrastruktur dasar antara lain pembangunan dan penataan jalan dalam kawasan sepanjang 11 km, jalur pipa distribusi air bersih, jaringan listrik PLN, dan instalasi pengolah air bersih berteknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) tahap I. Dalam kawasan juga telah disiapkan sejumlah fasilitas umum antara lain Masjid Nurul Bilad berkapasitas 4000 orang, Kuta Beach Park, the Mandalika, yang dilengkapi arena bermain anak-anak, tempat bilas, loker untuk menyimpan barang, dan toilet, serta Balai Penyelamatan dan Pengamanan Wisata (Balawista) dengan fungsi sebagai Pos Penyelamatan, Pos Kesehatan, Pusat Informasi Wisata, dan Pengamanan Pantai. Kawasan The Mandalika juga memiliki Bazaar Mandalika dengan kapasitas 330 Lot yang difungsikan untuk menampung produk UMKM. Makin lengkapnya fasilitas umum ini mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke The Mandalika. Tercatat jumlah wisatawan yang berkunjung bisa mencapai 4000-5000 orang per hari pada musim liburan.Dari sisi investasi, The Mandalika telah berhasil menarik komitmen investasi sebesar Rp23 triliun dari investor. Investasi terbesar berasal dari Vinci Constructions Grand Project yang berinvestasi senilai US$ 1 milyar atau setara Rp15 triliun (kurs Rp15 ribu per dolar AS) secara bertahap selama 15 tahun guna mengembangkan distrik sport and entertainment.Guna meningkatkan daya tarik kawasan yang dikembangkan dengan konsep sportainment ini, ITDC akan menggelar event balap motor MotoGP mulai tahun 2021 di Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Sirkuit Mandalika yang dibangun oleh ITDC ini ditargetkan akan rampung secara keseluruhan pada Juni 2021. Event MotoGP diyakini akan membawa manfaat ekonomi yang besar bagi The Mandalika dan Indonesia antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dollar AS per tahun. Setiap minggunya ajang MotoGP juga ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia sehingga akan memperkuat country branding Indonesia sebagai sport tourism destination.Pengembangan The Mandalika juga diperkirakan akan makin pesat seriring kuatnya dukungan pendanaan yang didapat ITDC yaitu dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berupa fasilitas pembiayaan senilai USD 248,4 juta atau setara Rp3,6 Triliun (1 USD = Rp14.500,-) dalam payung program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP) dan pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) dengan besaran mencapai Rp1,18 triliun.Pembiayaan MUTIP oleh AIIB ini merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata. Proyek MUTIP mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar di dalam kawasan the Mandalika dan juga area sekitarnya, seperti jalan dalam kawasan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase, pengolahan air limbah dan limbah padat, distribusi listrik, dan juga fasilitas pengelolaan risiko bencana, berbagai fasilitas publik dan ruang publik terbuka. Dalam waktu dekat, ada dua paket pengerjaan jalan dalam kawasan yang akan dibiayai melalui program MUTIP dengan total anggaran mencapai Rp1,7 triliun.Sementara pembiayaan yang berasal dari skema NIA digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar dan aset produktif. Ada dua program yang dijalankan dengan menggunakan pembiayaan dari NIA yaitu pertama, pembangunan infrastruktur jalan pada zona timur yang menghubungkan jalan provinsi dari area Sunggung menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan yang berada di sisi timur kawasan The Mandalika berupa pengaspalan 2 jalur jalan, lebar masing-masing 8 meter dengan Right of way (ROW) sebesar 90 meter untuk total jalan sepanjang 2 km. Kedua, pendanaan NIA juga digunakan untuk mengenjot penyelesaian pembangunan Pullman Hotel yang berada di dalam kawasan. Pengembangan kawasan The Mandalika yang termasuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritasini, juga mendapat dukungan yang kuat dari Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) telah berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur pendukung The Mandalika. Beberapa proyek Kemen PUPR tersebut antara lain, pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok-The Mandalika sepanjang 17,4 km dengan lebar 50 meter, memiliki 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median jalan dengan senilai Rp814 miliar, pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 75 miliar, proyek pembangunan 750 home stay yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, dan program rumah swadaya untuk 2.300 unit. Selain itu, Kementerian PUPR juga akan membangun Promenade di Desa Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah dan membangun rumah susun (Rusun) dengan 80 kamar dan rumah khusus (Rusus) sebanyak 48 unit. Nantinya, Rusun dan Rusus ini akan diperuntukkan bagi pekerja pariwisata di sekitar kawasan The Mandalika. “Pengembangan The Mandalika telah memberikan multiplier effect yang besar baik berupa peningkatan kunjungan wisatawan, penciptaan lapangan kerja bagi warga lokal, pengembangan usaha dan infrastruktur di sekitar destinasi wisata. Hal ini mendorong perkembangan ekonomi lokal di sekitar The Mandalika yang ditandai dengan bertambahnya jumlah restoran dan usaha kecil menengah (UKM) yang ada di sekitar kawasan. Sejak ITDC melakukan pembangunan infrastruktur secara intensif di zona inti kawasan, sedikitnya ada 10 unit usaha baru berbentuk homestay, resto, café, dan toko retail memulai usaha di zona Barat kawasan. Jumlah ini diyakini masih akan bertambah sejalan dengan kegiatan pengembangan kawasan dan proyek yang berlangsung,” ujar Abdulbar M. Mansoer.Pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat PDRB sektor pariwisata NTB. Diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun, sedangkan tanpa pembangunan Mandalika hanya sekitar RP11,4 triliun.Sementara di kawasan The Nusa Dua, ITDC terus melakukan pengembangan dengan melakukan peningkatan infrastruktur kawasan dan menambah jumlah hotel. Pada tahun 2019, ada penambahan kamar pada Hotel Renaissance sebanyak 300 kamar dan 88 Villa, Shangri-La dengan tambahah 299 kamar dan 40 Villa, Hotel Awarta sebanyak 28 kamar. Selain itu, pengembangan The Nusa Dua yang dilakukan dengan menonjolkan konsep one stop destination serta pembangunan pariwisata berkelanjutan terbukti mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data Kemenpar tahun 2019, jumlah kunjungan wisatawan asing ke kawasan The Nusa Dua mencapai 789.037 orang atau 12,65% dari total kunjungan wisatawan asing ke Bali yang sebesar 6.239.543 orang. Sementara Bali sendiri menyumbang 38,74% dari total kunjungan wisatawan asing di Indonesia. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2017, The Nusa Dua mampu menyerap 10.713 tenaga kerja dimana 8.730 orang diantaranya merupakan tenaga kerja lokal Bali.Tugas ITDC dalam mengembangkan destinasi wisata di Indonesia makin bertambah dengan adanya penugasan dari Pemerintah untuk membantu mengawal percepatan pengembangan destinasi prioritas KEK Likupang, Sulawesi Utara dan Labuan Bajo, NTT. Pengembangan Labuan Bajo khususnya kawasan Tana Mori ini guna menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan Asian Summit pada tahun 2023 mendatang. Dari penugasan ini diharapkan ITDC mampu mengembangkan kawasan Tana Mori menjadi sebuah kawasan wisata High-end seperti The Nusa Dua.“Dengan keahlian dan pengalaman kami dalam mengembangkan The Nusa Dua dan The Mandalika, Kami optimistis akan dapat menjalankan tugas yang diberikan oleh Pemerintah. Dan di masa tatanan kehidupan baru ini, semua kegiatan operasional kami pastikan akan dilakukan dengan mematuhi protokol kesehtan yang ada. Kami berharap sumbangsih kami ini dapat menjadikan sektor pariwisata menjadi motor penggerak kebangkitan perekonomian paska Pandemi,” tutup Abdulbar M. Mansoer.#BUMNUNTUK75TAHUN#BUMNUntukKemajuanBangsa
Read MoreJAKARTA, 31 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, secara resmi membuka kembali kawasan The Nusa Dua Bali bagi kunjungan wisatawan nusantara mulai hari ini, Jumat (31/7/2020). Pembukaan kembali kawasan The Nusa Dua bagi wisatawan nusantara ini dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19 sesuai dengan Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kualitas standar pelaksanaan protokol kesehatan yang diterapkan di The Nusa Dua juga telah lulus uji verifikasi dan tersertifikasi dengan diperolehnya Sertifikat Sertifikasi Tatanan Kehidupan Era Baru untuk Kawasan Nusa Dua dari Pemprov Bali.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, ”Hari ini, kami menyatakan bahwa The Nusa Dua, Bali, yang kami kelola secara resmi telah bisa menerima kunjungan wisatawan kembali. Dengan protokol kesehatan tersertifikasi dan dukungan penerapannya oleh semua pihak secara disiplin, kami optimistis dapat mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi wisata yang clean, health, aman serta nyaman bagi wisatawan yang berkunjung di masa new normal. Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemerintah yang telah memilih The Nusa Dua sebagai pilot project destinasi CHSE dan akan berupaya keras untuk memenuhi target dan harapan dari Pemerintah tersebut dalam mendukung Bali Bangkit menuju Indonesia Bangkit.”.Sertifikasi Tatanan Kehidupan Era Baru untuk Kawasan Nusa Dua tersebut diserahkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster kepada Dirut ITDC pada seremoni Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata berbasis QRIS yang digelar di The Nusa Dua, Bali pada hari Kamis (30/7/2020). Hadir pada kegiatan Deklarasi tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Gubernur Bali Wayan Koster serta Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho, Pangdam IX/ Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara, serta Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose.Sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan di Kawasan The Nusa Dua, pemeriksaan kesehatan dimulai dari pintu gerbang utama The Nusa Dua dengan melakukan pemeriksaan kendaraan dan pengunjung, pemeriksaan identitas diri dan reservasi tempat yang dituju yang merupakan salah satu syarat masuk ke Kawasan The Nusa Dua. ITDC akan memastikan wisatawan menggunakan masker selama beraktivitas dalam kawasan, selalu mencuci tangan dengan teratur dan melakukan physical distancing. Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing, ITDC menerapkan crowd management dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi maksimal 25 orang, dan menerapkan Queue and Interaction Management dengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung. ITDC juga menggunakan sistem cashless berupa penggunaan sistem QRIS untuk transaksi wisatawan di seluruh area The Nusa Dua sehingga mengurangi interaksi melalui sentuhan. Selain menggunakan QRIS, pengunjung dapat menggunakan debit dan kartu kredit semua Bank, E – Wallet, E – Money semua bank, dan Online Channel untuk bertransaksi.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menambahkan, “Mengenai kebersihan lingkungan, wisatawan yang berkunjung pun tak perlu khawatir. Sebagai pengelola kawasan, kami telah menambah fasilitas penunjang pelaksanaan protokol kesehatan berupa tempat cuci tangan sebanyak 5 lokasi, signage physical distancing sebanyak 14 titik dan toilet. Untuk memastikan tingkat hygene kawasan, kegiatan penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara rutin dan terjadwal sebanyak 2 kali sehari.”.Sementara itu, guna menarik pengunjung atau wisatawan, sejumlah tenant The Nusa Dua menawarkan berbagai program promosi menarik antara lain, Bali Nusa Dua Hotel menawarkan paket menginap dua malam dan free breakfast senilai Rp.1.050.000/nett dengan periode booking hingga 31 Agustus untuk periode menginap hingga 30 April 2021, Grand Whiz Hotel Nusa Dua menawarkan paket promo menginap mulai harga Rp400 ribu per malam/nett (room only) dengan minimum menginap 2 malam yang berlaku untuk periode menginap hingga Maret 2021. Sementara Sogo Bali Collection menggelar sale dengan diskon hingga 70% dan resto masakan Jepang Kagu Ra menawarkan paket Sushi All You Can Eat (free soft drink) dengan harga Rp150 ribu/pax yang berlaku tiap jam 13.00 hingga 18.00 WITA.The Nusa Dua dengan konsep one stop destination, memiliki beragam pilihan beraktivitas dan kelengkapan fasilitas sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dalam kawasan seluas 350 ha ini, tanpa perlu keluar dari kawasan. Bagi wisatawan yang berkunjung ke The Nusa Dua, mereka dapat menikmati keindahan pantai yang membentang sepanjang 4 km, lalu menikmati suguhan budaya tari kecak di Pulau Peninsula. Bagi pecinta olahraga, wisatawan dapat melakukan sejumlah aktivitas antara lain melakukan yoga di Pulau Nusa Dharma, bermain golf di lapangan golf 18 holes berkelas internasional, bersepeda, surfing, berlari. Wisatawan juga dapat melakukan green activity berupa penanaman karang, mengunjungi penangkaran penyu serta melakukan pelepasan tukik penyu ke laut. “Keunggulan konsep one stop destination, penerapan protokol kesehatan yang ketat serta program promo oleh sejumlah tenant di kawasan The Nusa Dua akan kami promosikan secara gencar melalui berbagai platform sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan dan kenyamanan bagi wisatawan untuk mulai berkunjung ke kawasan kami. Dan kami berharap upaya kami ini dapat mendorong bisnis pariwisata The Nusa Dua dan Bali dapat mulai bangkit kembali,” tutup I Gusti Ngurah Ardita.
Read MoreTHE MANDALIKA, 29 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, menyalurkan 26 ekor hewan kurban untuk masyarakat NTB dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah. Penyerahan hewan kurban yang terdiri dari 23 ekor kambing dan 3 ekor sapi tersebut dilakukan hari ini oleh perwakilan ITDC kepada masyarakat, melalui Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, dan pemerintah enam desa penyangga The Mandalika, bertempat di kantor masing-masing instansi pemerintahan. Enam Desa Penyangga yang menerima bantuan tersebut antara lain Desa Kuta, Desa Sengkol, Desa Rembitan, Desa Sukadana, Desa Mertak, dan Desa Prabu.Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka mengatakan bahwa bantuan ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha dan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. “Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian ITDC dalam memupuk rasa solidaritas terhadap masyarakat yang membutuhkan. Apalagi hari raya ini identik dengan hewan kurban yang belum tentu dapat dinikmati oleh masyarakat terutama di tingkat pra-sejahtera yang paling terdampak dengan adanya situasi Covid-19.”.Karioka menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya ITDC dalam penerapan nilai organisasi Kementerian BUMN yang baru. “Kegiatan ini juga merupakan salah satu perwujudan kehadiran ITDC untuk Indonesia yang sesuai dengan nilai-nilai organisasi Kementerian BUMN, yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK). Nilai ini menjadi landasan untuk menjalankan mandat sebagai BUMN yang peduli dan bersinergi bersama pemerintah daerah dan masyarakat melalui penyaluran bantuan hewan kurban bagi mereka yang membutuhkan menyambut Hari Raya Idul Adha.”.Sebelumnya, pada 17 Juli 2020 ITDC telah memberikan bantuan 21 paket sembako kepada para pekerja operasional sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Pengengat, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Selain itu ITDC juga telah menyalurkan bantuan berupa 4 bak cuci tangan, 130 lembar masker kain, 6 unit himbauan berupa spanduk Protokol Kesehatan bagi Desa Kuta dalam rangka mendukung Kampung Sehat di Desa Kuta.ITDC berharap rangkaian bantuan berupa hewan kurban, sembako, dan bantuan pendukung dalam menjaga kesehatan tersebut bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan di NTB. “Melalui penyaluran bantuan ini kami berharap dapat membantu masyarakat yang membutuhkan agar bisa merasakan kenikmatan yang sama dengan yang lainnya saat Idul Adha berlangsung. Serta dapat menjadi salah satu bagian dalam membangun perubahan perilaku memasuki masa tatanan baru untuk mewujudkan masyarakat produktif yang terlindung dari penyebaran Covid-19,” tutup Karioka.
Read MoreJakarta 29 Juli 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, meraih dua penghargaan sekaligus pada ajang TOP CSR Awards 2020 yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business, bekerjasama dengan beberapa Asosiasi dan Konsultan CSR. Kedua penghargaan tersebut adalah TOP CSR Award 2020 Bintang 4 dan Top Leader on CSR Commitment 2020 yang dianugerahkan kepada Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, yang diserahkan dalam bentuk piala oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong pada acara TOP CSR Awards 2020, Rabu, 29 Juli 2020, di Hotel Sultan, Jakarta.Penghargaan TOP CSR Awards 2020 diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai berhasil menjalankan program CSR/PKBL/Community Development yang efektif dan berkualitas. Kriteria utama penilaian dalam Top CSR Awards mengacu pada 3 hal: Pertama, Tingkat adopsi CSR Perusahaan terhadap ISO 26000 Social Responsibility; Kedua, Keselarasan Program CSR Strategi Bisnis perusahaan, dan Ketiga, Bagaimana prinsip-prinsip GCG melandasi pelaksanaan program-program CSR perusahaan. Oleh karenanya, dalam kegiatan TOP CSR Awards 2020 ini, kategori penghargaan diklasifikasikan dalam bentuk level bintang/star, yakni Bintang 1 (Terendah) – Bintang 5 (Tertinggi).Tahun ini kegiatan diikuti oleh 120 perusahaan finalis (dari 200 perusahaan), yang meningkat dari tahun sebelumnya (72 Finalis dari 150 perusahaan).Sebagai sebuah kegiatan tahunan, TOP CSR Awards juga diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bersama bagi para peserta, untuk meningkatkan kualitas program CSR dalam mendukung bisnis yang berkelanjutan. Dalam wawancanra penjurian, Dewan Juri memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada para peserta, untuk peningkatan kualitas CSR perusahaan ke depan.
Read MoreSambut New Normal Bersama Kemenparekraf dan Pemerintah DaerahTHE MANDALIKA, 16 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, hari ini menjadi tuan rumah Mandalika Rebound bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Acara yang bertujuan untuk membangkitkan semangat kepariwisataan sebagai salah satu bentuk awal implementasi tatanan baru dalam rangka menerima pengunjung ini, berlangsung di tiga lokasi di dalam kawasan pariwisata The Mandalika, yakni Pantai Kuta Mandalika, Tanjung Aan, dan Gerupuk.Mandalika Rebound ditandai dengan dilangsungkannya rangkaian kegiatan yang sama di tiga lokasi tersebut antara lain bersih pantai, membagikan tempat cuci tangan (wastafel), membagikan tempat sampah, pemasangan signage, dan pengukuran suhu dengan menggunakan Thermo Gun, yang menjadi simbol dari praktek-praktek protokol Cleanliness, Healthy, and Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) yang merupakan tatanan baru destinasi pariwisata dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona. Acara Mandalika Rebound dibuka dan dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Dr. Ir. Hari Santosa Sungkari M.H. yang didampingi Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Dr. Wawan Gunawan S. Sn. MM, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh. Fauzal serta Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah H. Nasrun, serta diterima oleh Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka.Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka mengatakan, “Kami mengapresiasi kegiatan Mandalika Rebound hari ini, yang merupakan bentuk nyata dukungan Kemenparekraf RI dalam menggalang kembali kepercayaan masyarakat terhadap destinasi pariwisata di Lombok, khususnya di area KEK Mandalika dan sekitarnya, mengadaptasi New Normal. Wisatawan sudah dapat berkunjung kembali ke The Mandalika, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan, yakni dengan pengukuran suhu tubuh sebelum memasuki area kawasan, menggunakan masker, menerapkan physical distancing, dan protokol kesehatan lainnya, sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah kami susun sebagai pengelola kawasan.”.Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Dr. Ir. Hari Santosa Sungkari M.H menyatakan, “Mandalika bukan hanya termasuk ke dalam sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), tapi juga lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Menjadi prioritas bagi Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah dalam membantu destinasi pariwisata yang indah ini memasuki New Normal. Maka, hendaklah kita mengumandangkan bahwa kita (Lombok) menjalankan protokol tatanan baru dengan benar.” Hari juga menambahkan bahwa Kawasan The Mandalika bisa menjadi salah satu lokasi percontohan sebagai destinasi yang telah menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan. “Saya melihat bahwa kawasan ini sudah siap dan bisa menjadi percontohan untuk daerah yang lain. Ada tim SAR dan fasilitas umum seperti toilet yang sudah memenuhi syarat standar destinasi wisata. Bisa ditiru atau dicontek oleh destinasi lain,” papar Hari.Sebagai pengelola kawasan, ITDC juga telah menambah intensitas sosialisasi protokol kesehatan dengan memasang spanduk peringatan di 12 titik strategis di The Mandalika menggunakan dua bahasa yakni Bahasa Inggris dan Indonesia agar mudah dipahami pengunjung dan masyarakat. Selain itu ITDC juga telah bekerjasama dengan BUMN lainnya yakni BNI, BRI, dan Telkom Indonesia dalam menyediakan masker kain bagi para pedagang di area Kuta Beach Park, Pantai Batu Kotak, Pantai Tanjung Aan, Bukit Merese, dan Pantai Seger, The Mandalika.ITDC berharap dengan adanya Mandalika Rebound, pembagian masker, dan pemasangan peringatan protokol kesehatan menjadi gerakan antisipatif Covid-19 yang bisa disadari dan diterapkan oleh para pengunjung dan masyarakat di The Mandalika memasuki new normal pariwisata. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian/Lembaga dan BUMN lain terhadap kesiapan The Mandalika memasuki implementasi tatanan baru pariwisata. Semoga dibukanya kembali kawasan ini bagi kunjungan wisatawan, dapat membangkitkan kembali semangat kepariwisataan dan memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder yang ada di area The Mandalika dan sekitarnya.” tutup Karioka.
Read MoreJAKARTA, 15 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) , BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB, fokus untuk menyelesaikan pembangunan Mandalika Street Circuit (Sirkuit Mandalika) guna menyambut penyelenggaraan MotoGP Indonesia yang direncanakan berlangsung pada akhir tahun 2021. Guna mempercepat penyelesaian pembangunan, pada hari ini, ITDC menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk pembangunan Sirkuit Mandalika dengan PT PP (Persero) Tbk/PT PP senilai Rp900 miliar. ITDC juga menandatangani Termsheet Fasilitas Sindikasi Perbankan yang melibatkan anggota HIMBARA yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN untuk mendukung pembangunan Sirkuit. Penandatanganan PKS dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan Direktur Utama PT PP Novel Arsyad dengan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, bertempat di Gedung Mandiri Club, Jakarta, Rabu (15/7/2020). PKS ini efektif berlaku mulai tanggal 15 Juli 2020. Sementara Termsheet Fasilitas Sindikasi Perbankan ditandatangani oleh Farida Thamrin dan Teddy Y. Danas mewakili Bank Mandiri, Litasari Wahju W dan Rommel TP Sitompul mewakili BNI, S. Hernowo dan Hari Setiawan mewakili BRI, dan Sindhu Rahadian Ardita mewakili BTN.Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, “Kesuksesan penyelenggaraan MotoGP 2021 sangat penting bagi Indonesia, sehingga kami akan memastikan pembangunan sirkuit Mandalika terlaksana sesuai jadwal dan dan memenuhi standar internasional. Kerjasama antara ITDC, PP dan Himbara merupakan suatu komitmen solid dari BUMN untuk mendukung kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah event MotoGP 2021. Sirkuit Mandalika memiliki keunikan karena akan menyusuri pinggir pantai yang indah, sehingga diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk mendorong industri pariwisata Indonesia.”.Melalui kolaborasi antar BUMN ini akan dilakukan pembangunan yang menggunakan skema Pre-Financed Project dalam rangka pengembangan kawasan Sirkuit Mandalika di lahan seluas 52,5 hektar di dalam kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas The Mandalika, NTB. Sirkuit Mandalika dengan panjang lintasan 4,31 Km merupakan sirkuit jalan raya pertama di dunia yang dibangun mulai dari tahap konsep serta menawarkan pemandangan indah ke bukit-bukit dan pantai yang menjadi kekayaan alami kawasan pariwisata di selatan Pulau Lombok ini. Sirkuit ini akan menjadi sirkuit jalan raya pertama di dunia yang menyelenggarakan perhelatan balap motor MotoGP.“Kami optimistis kerjasama ITDC dengan PT PP akan mendukung percepatan pembangunan proyek nasional Mandalika Street Circuit yang akan digunakan untuk menggelar event dunia MotoGP Indonesia mulai tahun 2021. Dengan menggandeng PT PP yang merupakan BUMN jasa konstruksi terintegrasi dengan keahlian dan pengalaman dalam bidang konstruksi, properti, Engineering Procurement Construction (EPC), dan investasi ini, kami yakin akan menghasilkan sebuah sirkuit jalan raya berkualitas Internasional dan sesuai standar yang ditentukan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) serta dapat selesai sesuai jadwal,” papar Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer.Saat ini progres atas pekerjaan-pekerjaan awal, termasuk pekerjaan persiapan dan pekerjaan ground work, proyek pembangunan sirkuit Mandalika telah mencapai 40% dan proses pengaspalan dijadwalkan akan mulai dilakukan pada Januari 2021. Secara keseluruhan, pembangunan Sirkuit Mandalika ditargetkan akan selesai pertengahan 2021. Dengan perjanjian ini, PT PP akan melanjutkan pembangunan Sirkuit Mandalika yang sudah berlangsung sampai tahap Final Project Hand Over. ITDC telah menunjuk MGPA sebagai anak usaha ITDC yang menangani persiapan serta penyelenggaraan MotoGP dan seri balap lainnya di Sirkuit Mandalika.“Penyelengaraan event MotoGP diyakini akan mampu menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang per tahun serta memberikan positioning yang kuat bagi Indonesia sebagai negara tujuan hiburan olahraga unggulan di kawasan Asia, sehingga kami optimistis event ini akan menjadi penggerak kebangkitan pariwisata Indonesia paska Pandemi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah baik Pusat dan Daerah, Kementerian BUMN, PT PP dan Bank anggota HIMBARA, sehingga pembangunan Sirkuit Mandalika dan persiapan penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2021 dapat berjalan lancar dan sesuai jadwal,” tutup Abdulbar.Seperti diketahui, Pemerintah memberikan dukungan melalui Kementerian dan BUMN, antara lain pembangunan akses jalan langsung/bypass sepanjang 17,39 KM dengan Right of Way (ROW) jalan selebar 50 meter dari Bandara Internasional Lombok (BIL) ke The Mandalika oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penambahan panjang lintasan runway, upgrade kargo dan aksesibilitas, ekspansi apron dan pelebaran taxiway serta kegiatan promosi di Bandara Internasional Lombok yang dilakukan oleh Angkasa Pura I, pengembangan fasilitas kargo dan cruise oleh Pelindo III dan ASDP, penambahan kapasitas listrik di kawasan oleh PLN, serta pembukaan rute baru bus yang melayani sejumlah wilayah di Lombok menuju The Mandalika oleh DAMRI.
Read MoreKawasan The Nusa Dua menjadi pilot project destinasi pariwisata Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability JAKARTA, 09 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, siap menyambut implementasi new normal (tatanan baru) pariwisata yang akan ditandai dengan kembalinya kunjungan wisatawan ke kawasan pariwisata yang dikelolanya, baik The Nusa Dua Bali maupun The Mandalika Lombok. ITDC telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi dan SOP penanganan wisatawan serta fasilitas pendukung pencegahan penyebaran COVID-19 baik di dalam kawasan The Nusa Dua maupun The Mandalika berdasarkan acuan penanganan COVID-19 yang dikeluarkan badan kesehatan dunia WHO dan protokol Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang disusun oleh Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Kemenparekraf) sebagai tatanan baru di destinasi pariwisata. Khusus The Nusa Dua telah disiapkan sebagai pilot project destinasi CHSE bagi pariwisata Bali dan nasional. Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan mengatakan, ”Sebagai BUMN, ITDC mendukung langkah Pemerintah dalam menyiapkan pariwisata di masa The New Normal, khususnya melalui penyiapan destinasi pariwisata yang menerapkan protokol CHSE bagi keamanan dan kenyamanan wisatawan. Kami siap untuk membuka kembali kawasan pariwisata yang kami kelola bagi kunjungan wisatawan, dengan telah selesainya penyusunan langkah-langkah mitigasi, SOP dan protokol kesehatan, dan penyediaan fasilitas pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 di dalam kawasan. ”. Protokol kesehatan yang diterapkan di Kawasan The Nusa Dua dimulai dari pintu gerbang utama The Nusa Dua dengan melakukan pemeriksaan kendaraan dan kesehatan pengunjung, pemeriksaan identitas diri dan reservasi tempat yang dituju yang merupakan salah satu syarat masuk ke Kawasan The Nusa Dua. ITDC akan memastikan wisatawan menggunakan masker selama beraktivitas dalam kawasan, selalu mencuci tangan dengan teratur dan melakukan physical distancing. Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing, ITDC menerapkan crowd management dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi maksimal 25 orang, dan menerapkan Queue and Interaction Management dengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung. ITDC juga menggunakan sistem cashless untuk transaksi wisatawan di area Waterblow sehingga mengurangi interaksi melalui sentuhan. Layanan cashless ini dapat menggunakan debit dan kartu kredit semua Bank, E – Wallet, E – Money semua bank, dan Online Channel. Sebagai pengelola kawasan, ITDC juga telah menambah fasilitas penunjang pelaksanaan protokol kesehatan berupa tempat cuci tangan sebanyak 5 lokasi, signage physical distancing sebanyak 14 titik dan toilet. Untuk memastikan tingkat hygiene kawasan, kegiatan penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara rutin dan terjadwal sebanyak 2 kali sehari. Seluruh langkah mitigasi dan protokol kesehatan yang diterapkan ITDC ini ditunjang dengan adanya RS BIMC Siloam yang beroperasi di dalam kawasan sehingga manajemen siap dalam menghadapi potensi risiko kesehatan yang ada. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menerangkan, “The Nusa Dua merupakan salah satu contoh Kawasan Wisata yang clean and safe dan telah menerapkan mitigasi pencegahan penyebaran COVID-19 dengan memperhatikan SOP protokol kesehatan di setiap kegiatan yang dilakukan di masing-masing tenant hotel dan fasilitas maupun selama beraktivitas di dalam Kawasan The Nusa Dua. Dengan konsep one stop destination, The Nusa Dua memiliki pilihan beraktivitas yang lengkap bagi wisatawan sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dalam kawasan dan tidak perlu keluar dari kawasan.” Di dalam kawasan, wisatawan dapat menikmati keindahan pantai yang membentang sepanjang 4 km, lalu menikmati suguhan budaya tari kecak di Pulau Peninsula. Bagi pecinta olahraga, wisatawan dapat melakukan sejumlah aktivitas antara lain golf di lapangan golf 18 holes berkelas internasional, bersepeda, surfing, berlari atau melakukan yoga di Pulau Nusa Dharma. Wisatawan juga dapat melakukan green activity berupa penanaman karang, mengunjungi penangkaran penyu serta melakukan pelepasan tukik penyu ke laut. Semua kegiatan tersebut bisa dilakukan dalam kawasan The Nusa Dua yang memiliki luas 350 ha dengan didukung dua Convention Center, tiga hotel bintang 3, 13 hotel bintang 5, tiga buah luxury villa serta kawasan kuliner Bali Collection, The Bay Bali, The Kenja. Sementara di The Mandalika, NTB, ITDC secara gencar mensosialisasikan protokol wajib mengenakan masker, menjaga jarak, cuci tangan, dan membawa peralatan pribadi di area The Mandalika melalui spanduk yang terpasang di beberapa titik di The Mandalika. Spanduk tersebut telah dibuat dalam dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris agar mudah dipahami baik oleh masyarakat maupun pengunjung kawasan. Sebelumnya, melalui program Community Collaboration, ITDC telah mensosialisasikan informasi gerakan pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun dan Masker Untuk Semua melalui spanduk, poster, dan flyer bersama komunitas-komunitas lokal di The Mandalika dan sekitarnya. Informasi tersebut telah dipasang pada area-area strategis di The Mandalika seperti tempat akomodasi, lapak pedagang, dan Kantor Desa Penyangga serta dibagikan kepada masyarakat hingga pelosok desa. “Memasuki tahapan new normal pariwisata, Kawasan Pariwisata The Mandalika akan dibuka kembali untuk umum, maka penggunaan masker, melakukan physical distancing dan rutin melakukan cuci tangan selama di dalam kawasan The Mandalika menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak untuk mencegah kemungkinan penularan COVID-19. Kami berharap langkah-langkah antisipatif yang kami lakukan dapat mendukung kesiapan The Mandalika dalam menyambut new normal sehingga pariwisata di NTB dapat kebali berjalan,” tutup Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka.
Read MoreThe Mandalika Pertahankan Area Bebas Covid-19, Pengunjung Wajib Gunakan Masker The Mandalika, 5 Juli 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, hari ini menyalurkan bantuan 250 masker kain yang ditujukan bagi pedagang asongan di The Mandalika. Bantuan yang merupakan kerjasama ITDC dengan BNI dan BRI ini diberikan kepada para pedagang sebagai upaya mempertahankan area The Mandalika sebagai area bebas Covid-19 dalam memasuki tahapan new normal pariwisata. 250 masker tersebut diserahkan oleh Operations Head The Mandalika I Made Pari Wijaya dan perwakilan BRI dan BNI yang diterima langsung oleh para Pedagang Asongan berada di Kawasan Kuta Beach Park, The Mandalika. Penyaluran masker bagi pedagang asongan ini juga merupakan bagian dari program ITDC Lawan Corona untuk mendukung pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di area The Mandalika dan sekitarnya. Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka mengatakan, “Memasuki tahapan new normal pariwisata, Kawasan Pariwisata The Mandalika akan dibuka kembali untuk umum yang artinya wisatawan akan mulai berdatangan. Mengingat pedagang asongan merupakan salah satu pihak di dalam kawasan yang akan berhadapan langsung dengan wisatawan, maka penggunaan masker oleh para pedagang asongan ini menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak untuk mencegah kemungkinan penularan Covid-19.”. Operations Head The Mandalika I Made Pari Wijaya menambahkan, “Sejauh ini, belum terdeteksi satupun kasus positif atau pasien Covid-19 baik di lingkungan pengelola kawasan, lingkungan stakeholder kawasan, maupun di lokasi proyek-proyek konstruksi di dalam kawasan. Untuk mempertahankan status bebas Covid-19 ini, khususnya memasuki tahapan new normal pariwisata, kami telah memasang peringatan untuk tetap menggunakan masker saat mengunjungi Kawasan The Mandalika..”. Sebelumnya, melalui program Community Collaboration, ITDC telah mensosialisasikan informasi gerakan pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun dan Masker Untuk Semua melalui spanduk, poster, dan flyer bersama komunitas-komunitas lokal di The Mandalika dan sekitarnya. Informasi tersebut telah dipasang pada area-area strategis di The Mandalika seperti tempat akomodasi, lapak pedagang, dan Kantor Desa Penyangga serta dibagikan kepada masyarakat hingga pelosok desa. ITDC berharap, penyaluran bantuan masker kepada pedagang asongan dan sosialisasi protokol kesehatan ini dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk terus menjaga diri dari kemungkinan penularan Covid-19. “Selaku pengelola kawasan, kami berharap seluruh stakeholder The Mandalika, baik pengunjung, masyarakat, maupun para pelaku usaha, dapat terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin sebagai upaya bersama dalam mencegah penularan Covid-19,” tutup Karioka.
Read More